fbpx

Apa Itu B2B, B2C, dan C2C? Pentingnya Model Bisnis Ini

Apa Itu B2B, B2C, dan C2C? Pentingnya Model Bisnis Ini

Memahami Model Bisnis dalam Era Digital

Di era digital yang terus berkembang, dunia bisnis telah mengalami transformasi yang luar biasa. Dengan hadirnya internet dan teknologi canggih, berbagai model bisnis baru bermunculan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis. Di antara model-model ini, istilah B2B (Business-to-Business)B2C (Business-to-Consumer), dan C2C (Consumer-to-Consumer) telah menjadi bagian penting dari lanskap bisnis modern.

Namun, apa sebenarnya arti dari istilah-istilah ini? Bagaimana model bisnis ini memengaruhi cara perusahaan dan individu berinteraksi di pasar? Dengan memahami perbedaan mendasar antara B2B, B2C, dan C2C, kita dapat lebih mengenali strategi terbaik untuk menjalankan bisnis dan menghadapi persaingan.

Mengapa Penting Memahami Perbedaan Antara B2B, B2C, dan C2C?

Mengetahui perbedaan antara model-model ini bukan hanya soal teori. Bagi seorang pebisnis, pemahaman ini dapat menjadi kunci sukses dalam mengambil keputusan strategis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting memahami model bisnis ini:

  1. Strategi Pemasaran yang Lebih Tepat Sasaran
    Setiap model bisnis memiliki target pasar dan pendekatan pemasaran yang berbeda.
    • B2B berfokus pada perusahaan sebagai pelanggan utama, sehingga strategi seperti personalisasi dan komunikasi langsung sangat penting.
    • B2C membutuhkan pendekatan emosional untuk menarik perhatian konsumen individu.
    • C2C, di sisi lain, bergantung pada kepercayaan antar konsumen dalam sebuah komunitas atau platform.
  2. Efisiensi Operasional
    Dengan memahami karakteristik tiap model, bisnis dapat meningkatkan efisiensi:
    • Model B2B sering melibatkan transaksi yang lebih besar dengan proses negosiasi yang kompleks.
    • Sebaliknya, B2C lebih sederhana dan cepat karena berfokus pada konsumen akhir.
    • C2C, yang biasanya terjadi di platform digital, memerlukan infrastruktur teknologi yang mendukung interaksi antar pengguna.
  3. Pemilihan Model Bisnis yang Tepat
    Tidak semua produk atau layanan cocok untuk semua model bisnis. Memahami bagaimana B2B, B2C, dan C2C bekerja membantu bisnis menentukan strategi terbaik berdasarkan sifat produk, layanan, dan target pasar mereka.

Peran Teknologi dalam Perkembangan Model Bisnis

Tidak bisa dipungkiri, teknologi adalah pendorong utama yang membuat model bisnis ini terus berkembang.

  • E-commerce platform seperti Amazon dan Tokopedia telah mengubah cara konsumen berbelanja (B2C).
  • Marketplace seperti Alibaba memungkinkan bisnis berkolaborasi secara global (B2B).
  • Platform seperti OLX atau eBay menjadi tempat konsumen saling bertransaksi (C2C).

Dengan semakin banyaknya alat digital seperti analitik data, kecerdasan buatan, dan automasi, bisnis kini memiliki kesempatan lebih besar untuk memahami kebutuhan pasar dan menawarkan solusi yang tepat.

Apa Itu B2B, B2C, dan C2C?

Dalam dunia bisnis, berbagai model interaksi telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda-beda. B2B (Business-to-Business)B2C (Business-to-Consumer), dan C2C (Consumer-to-Consumer) adalah tiga model utama yang memiliki peran penting dalam lanskap ekonomi modern. Memahami perbedaan masing-masing akan membantu Anda menentukan strategi bisnis yang tepat.

1. Apa Itu B2B (Business-to-Business)?

B2B (Business-to-Business) adalah model bisnis di mana transaksi dilakukan antara dua entitas bisnis. Artinya, produk atau layanan yang ditawarkan tidak langsung ke konsumen akhir, melainkan ke perusahaan lain yang akan menggunakannya sebagai bagian dari operasional atau proses produksi.

Karakteristik Utama B2B:
  • Target Pasar: Perusahaan, distributor, atau organisasi lainnya.
  • Volume Transaksi: Biasanya lebih besar dibandingkan model lainnya.
  • Hubungan Jangka Panjang: Fokus pada membangun kemitraan yang berkelanjutan.
  • Contoh Produk/Layanan: Software enterprise, bahan baku, atau peralatan produksi.
Contoh Nyata B2B:
  • Alibaba: Sebagai platform e-commerce B2B terbesar di dunia, Alibaba menghubungkan produsen dengan distributor di berbagai negara.
  • Perusahaan Manufaktur: Sebuah produsen ban mobil menjual produknya ke perusahaan otomotif untuk digunakan dalam produksi kendaraan.
Keunggulan B2B:
  • Pendapatan cenderung stabil karena kontrak jangka panjang.
  • Skala transaksi yang besar memungkinkan margin keuntungan lebih tinggi.

2. Apa Itu B2C (Business-to-Consumer)?

B2C (Business-to-Consumer) adalah model bisnis yang paling banyak dikenal masyarakat. Dalam model ini, perusahaan menjual produk atau layanan langsung kepada konsumen akhir tanpa perantara. Fokus utama dalam B2C adalah menciptakan pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

Karakteristik Utama B2C:
  • Target Pasar: Konsumen individu.
  • Volume Transaksi: Biasanya lebih kecil, tetapi frekuensi transaksi tinggi.
  • Pemasaran Emosional: Strategi pemasaran sering berpusat pada cerita, pengalaman, atau daya tarik visual.
  • Contoh Produk/Layanan: Pakaian, elektronik, makanan, atau layanan streaming.
Contoh Nyata B2C:
  • Amazon: Menjual berbagai produk langsung kepada konsumen, mulai dari buku hingga perangkat elektronik.
  • Toko Online Fashion: Seperti Zara yang menjual pakaian langsung kepada pelanggan melalui website atau aplikasi.
Keunggulan B2C:
  • Proses transaksi yang cepat dan sederhana.
  • Berbagai peluang untuk inovasi pemasaran digital, seperti iklan media sosial atau program loyalitas pelanggan.

3. Apa Itu C2C (Consumer-to-Consumer)?

C2C (Consumer-to-Consumer) adalah model bisnis yang memungkinkan konsumen untuk berinteraksi dan bertransaksi secara langsung dengan konsumen lainnya, biasanya melalui platform online. Model ini tumbuh pesat seiring perkembangan teknologi dan munculnya marketplace.

Karakteristik Utama C2C:
  • Target Pasar: Individu yang mencari barang atau jasa dari individu lainnya.
  • Platform Perantara: Sebagian besar transaksi difasilitasi oleh platform digital yang menyediakan keamanan dan kemudahan pembayaran.
  • Contoh Produk/Layanan: Barang bekas, kerajinan tangan, atau layanan freelance.
Contoh Nyata C2C:
  • OLX: Tempat bagi pengguna untuk membeli dan menjual barang bekas, seperti perabotan atau kendaraan.
  • Tokopedia: Selain berfungsi sebagai B2C, Tokopedia juga memungkinkan individu menjual barang ke konsumen lainnya.
Keunggulan C2C:
  • Akses langsung ke berbagai produk dengan harga kompetitif.
  • Fleksibilitas tinggi untuk konsumen dalam menjual barang mereka sendiri.

Mengapa B2B, B2C, dan C2C Penting?

Model bisnis B2B (Business-to-Business)B2C (Business-to-Consumer), dan C2C (Consumer-to-Consumer) bukan hanya istilah. Ketiganya mencerminkan bagaimana dunia bisnis beroperasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai tingkat. Pentingnya memahami model-model ini bukan hanya untuk teori bisnis, tetapi juga sebagai strategi untuk bertahan dan berkembang di era digital.

Relevansi dalam Model Bisnis Modern

Dalam ekonomi global saat ini, setiap model bisnis memiliki peran unik dalam menciptakan ekosistem perdagangan yang dinamis.

  • B2B membantu perusahaan membangun jaringan yang solid dan mendukung rantai pasokan. Misalnya, perusahaan teknologi yang menjual perangkat keras ke penyedia layanan cloud.
  • B2C menghadirkan kenyamanan bagi konsumen akhir dengan mempermudah akses ke produk dan layanan, seperti e-commerce yang memungkinkan belanja dari rumah.
  • C2C membuka peluang baru bagi konsumen untuk menjadi penjual, menciptakan pasar berbasis komunitas yang terus berkembang, seperti marketplace barang bekas atau platform kerajinan tangan.

Mengapa relevan?
Karena setiap model menciptakan solusi unik yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini, terutama di era digital yang mengutamakan kecepatan, fleksibilitas, dan koneksi global.

Baca Juga: Panduan Periode Konversi Penayangan Tak Dilewati di Google Ads

Dampaknya pada Pemasaran, Penjualan, dan Strategi Digital

Setiap model bisnis memiliki dampak yang signifikan terhadap cara perusahaan memasarkan produk, menjalankan penjualan, dan merancang strategi digital.

1. Dampak pada Pemasaran
  • B2B: Pemasaran B2B cenderung menggunakan strategi berbasis data, seperti pemasaran berbasis akun (Account-Based Marketing) dan personalisasi tinggi. Email dan whitepaper sering menjadi andalan.
  • B2C: Lebih banyak fokus pada pemasaran emosional dan visual, seperti iklan di media sosial dan kampanye influencer. Strategi storytelling sangat berperan di sini.
  • C2C: Bergantung pada ulasan, rekomendasi, dan kepercayaan antar pengguna. Pemasaran di sini sering kali dilakukan secara organik oleh konsumen itu sendiri.
2. Dampak pada Penjualan
  • B2B: Siklus penjualan yang panjang dengan volume transaksi yang besar. Penjualan sering melibatkan kontrak formal.
  • B2C: Transaksi cepat dan langsung, sering dilakukan melalui platform e-commerce atau toko ritel.
  • C2C: Penjualan sering terjadi dalam skala kecil, dengan fokus pada fleksibilitas dan kesepakatan antarindividu.
3. Dampak pada Strategi Digital
  • B2B: Penggunaan teknologi seperti CRM (Customer Relationship Management) dan data analytics untuk membangun hubungan jangka panjang.
  • B2C: Optimalisasi pengalaman pengguna di website dan aplikasi, seperti checkout yang cepat dan desain menarik.
  • C2C: Pentingnya platform teknologi yang aman, seperti sistem pembayaran terintegrasi dan perlindungan data konsumen.

Tren Terkini dalam Masing-Masing Model

Ketiga model ini terus berevolusi seiring perubahan teknologi dan preferensi konsumen. Berikut adalah tren utama:

  • B2B: Digitalisasi Proses
    Perusahaan B2B mulai mengadopsi platform e-commerce untuk mempermudah transaksi. Bahkan, perusahaan besar seperti General Electric telah meluncurkan portal online untuk klien mereka.
    Tren tambahan: Otomasi pemasaran dan AI untuk memprediksi kebutuhan pelanggan.
  • B2C: Pengalaman Berbelanja yang Dipersonalisasi
    Konsumen kini mengharapkan pengalaman yang lebih personal. Dengan menggunakan data, perusahaan B2C menawarkan rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
    Tren tambahan: Penggunaan augmented reality (AR) untuk pengalaman belanja interaktif, seperti mencoba pakaian secara virtual.
  • C2C: Marketplace yang Semakin Terintegrasi
    Platform seperti eBay dan Tokopedia tidak hanya menyediakan tempat jual beli, tetapi juga layanan tambahan seperti logistik dan pembayaran terintegrasi.
    Tren tambahan: Kenaikan popularitas aplikasi mobile untuk transaksi langsung antar konsumen.

Perbedaan Utama Antara B2B, B2C, dan C2C

Setiap model bisnis, baik B2B (Business-to-Business)B2C (Business-to-Consumer), maupun C2C (Consumer-to-Consumer), memiliki karakteristik yang unik. Perbedaan-perbedaan ini tidak hanya mencakup target pasar, tetapi juga cara transaksi dilakukan dan bagaimana model ini diimplementasikan dalam praktik sehari-hari. Berikut adalah pembahasan detailnya.

1. Target Pasar: Perusahaan vs Konsumen Individu

Target pasar menjadi pembeda utama antara ketiga model bisnis ini.

  • B2B:
    • Fokus utamanya adalah perusahaan atau organisasi lain.
    • Contoh: Produsen perangkat lunak (software) yang menjual solusi ERP kepada perusahaan besar.
    • Karakteristik: Transaksi B2B sering melibatkan keputusan yang rasional, berbasis kebutuhan operasional atau efisiensi.
  • B2C:
    • Menargetkan konsumen individu sebagai pelanggan akhir.
    • Contoh: Perusahaan fashion seperti H&M menjual pakaian langsung kepada pembeli melalui toko online.
    • Karakteristik: Pemasaran sering menggunakan pendekatan emosional, berfokus pada pengalaman pengguna dan kepuasan pribadi.
  • C2C:
    • Berpusat pada interaksi antara individu, biasanya difasilitasi oleh platform digital.
    • Contoh: Seorang penjual di OLX yang menawarkan barang bekas kepada pembeli individu.
    • Karakteristik: Kepercayaan antar pengguna sangat penting untuk keberhasilan transaksi.

2. Proses Transaksi: Kompleksitas dan Volume

Cara transaksi dilakukan juga membedakan ketiga model ini, terutama dalam hal tingkat kompleksitas dan skala transaksi.

  • B2B:
    • Kompleksitas Tinggi:
      Transaksi sering melibatkan negosiasi harga, kontrak jangka panjang, dan persetujuan dari beberapa pemangku kepentingan di kedua belah pihak.
    • Volume Besar:
      Transaksi B2B biasanya dalam skala besar. Misalnya, pabrik otomotif membeli ribuan komponen dari pemasok.
  • B2C:
    • Sederhana dan Cepat:
      Transaksi sering kali terjadi dalam hitungan menit, terutama di platform e-commerce.
    • Volume Kecil:
      Pembelian biasanya dalam jumlah satuan atau kecil, seperti membeli satu unit ponsel atau sepatu.
  • C2C:
    • Fleksibilitas Tinggi:
      Pembeli dan penjual memiliki kebebasan untuk menegosiasikan harga atau kondisi barang.
    • Volume Bervariasi:
      Beberapa transaksi kecil (seperti menjual barang bekas), tetapi bisa juga dalam skala besar tergantung pada produk.

3. Contoh Nyata yang Membedakan Ketiganya dalam Praktik

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah contoh nyata yang mencerminkan perbedaan ketiga model ini:

  • B2B:
    • Perusahaan Manufaktur: Sebuah perusahaan ban menjual ribuan ban mobil ke produsen otomotif untuk digunakan dalam produksi.
    • Penyedia Layanan TI: Perusahaan IT menawarkan solusi cloud computing kepada bank.
  • B2C:
    • E-Commerce Retail: Amazon menjual berbagai produk seperti pakaian, gadget, dan buku langsung kepada konsumen.
    • Streaming Services: Netflix menawarkan layanan hiburan langsung kepada pengguna individu.
  • C2C:
    • Marketplace Barang Bekas: Seorang pengguna menjual smartphone bekas di Tokopedia.
    • Aplikasi Freelancer: Seorang desainer menawarkan jasa desain logo kepada pengguna lain di platform seperti Fiverr.

Manfaatkan Layanan kami: Jasa SEO

Contoh Praktis dari Setiap Model

Untuk memahami bagaimana B2B (Business-to-Business)B2C (Business-to-Consumer), dan C2C (Consumer-to-Consumer) beroperasi dalam dunia nyata, mari kita lihat beberapa contoh nyata dari perusahaan-perusahaan populer yang sukses dalam model bisnis mereka. Contoh-contoh ini menggambarkan bagaimana setiap model dapat diterapkan dengan strategi yang efektif.

1. Contoh B2B: Alibaba dan Salesforce

a. Alibaba
  • Deskripsi:
    Alibaba adalah salah satu platform e-commerce terbesar di dunia yang berfokus pada model B2B. Melalui platform ini, produsen dan distributor dari berbagai negara dapat menjual produk mereka dalam jumlah besar kepada perusahaan lain.
  • Cara Kerja:
    Alibaba memfasilitasi hubungan antara pemasok dengan pembeli grosir di seluruh dunia. Produk yang ditawarkan mencakup segala sesuatu mulai dari bahan mentah hingga barang elektronik.
  • Keunggulan:
    • Jaringan global yang luas.
    • Alat pencarian yang memudahkan bisnis untuk menemukan pemasok terpercaya.
b. Salesforce
  • Deskripsi:
    Salesforce adalah penyedia perangkat lunak berbasis cloud yang menawarkan solusi CRM (Customer Relationship Management) untuk bisnis.
  • Cara Kerja:
    Salesforce membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dengan mengelola data pelanggan, otomatisasi pemasaran, dan analisis penjualan.
  • Keunggulan:
    • Fokus pada personalisasi hubungan pelanggan.
    • Menyediakan solusi berbasis data untuk meningkatkan produktivitas.

2. Contoh B2C: Amazon dan Zara

a. Amazon
  • Deskripsi:
    Sebagai raksasa e-commerce, Amazon melayani konsumen individu dengan menyediakan berbagai macam produk, dari kebutuhan sehari-hari hingga barang elektronik.
  • Cara Kerja:
    Amazon mempermudah pembelian dengan pengalaman belanja yang cepat, aman, dan nyaman. Fitur seperti pengiriman cepat (Amazon Prime) menjadi daya tarik utama.
  • Keunggulan:
    • Algoritma rekomendasi produk yang canggih.
    • Sistem pengiriman yang efisien.
b. Zara
  • Deskripsi:
    Zara adalah merek fashion global yang terkenal dengan koleksi pakaian trendi untuk berbagai usia.
  • Cara Kerja:
    Zara menawarkan produk langsung kepada konsumen melalui toko fisik dan platform online mereka. Dengan model fast fashion, Zara mampu memperkenalkan koleksi baru dengan cepat.
  • Keunggulan:
    • Rotasi stok yang cepat untuk mengikuti tren.
    • Pengalaman belanja yang menarik di toko dan online.

3. Contoh C2C: eBay dan Shopee

a. eBay
  • Deskripsi:
    eBay adalah salah satu platform lelang online terbesar di dunia yang memungkinkan konsumen menjual produk mereka langsung kepada konsumen lain.
  • Cara Kerja:
    Pengguna dapat membuat daftar barang, menentukan harga, atau membuka lelang. Pembeli dapat menawar atau membeli barang secara langsung.
  • Keunggulan:
    • Sistem lelang yang unik.
    • Pasar global yang memungkinkan transaksi lintas negara.
b. Shopee
  • Deskripsi:
    Shopee adalah marketplace populer di Asia Tenggara yang menawarkan model bisnis gabungan, termasuk C2C.
  • Cara Kerja:
    Shopee memungkinkan individu untuk membuka toko online mereka sendiri dan menjual produk kepada pengguna lain. Platform ini juga menyediakan layanan pembayaran dan pengiriman.
  • Keunggulan:
    • Fitur gamifikasi untuk menarik pengguna.
    • Diskon dan promosi menarik yang meningkatkan transaksi.

Setiap model bisnis memiliki karakteristik dan tujuan unik yang sesuai dengan kebutuhan pasar tertentu.

  • B2B berfokus pada hubungan antarperusahaan dan transaksi dalam skala besar.
  • B2C menawarkan kenyamanan dan pengalaman langsung kepada konsumen akhir.
  • C2C memanfaatkan platform untuk menciptakan hubungan langsung antarindividu.

Kesimpulan:

Perbedaan antara B2B, B2C, dan C2C tidak hanya sebatas definisi, tetapi mencakup bagaimana bisnis dijalankan, siapa targetnya, dan bagaimana strategi dirancang. Dengan memahami perbedaan ini, Anda tidak hanya akan menjadi pemain yang lebih cerdas di dunia bisnis, tetapi juga lebih siap untuk menangkap peluang yang muncul dalam ekonomi digital.

Dengan memahami konsep ini, Anda dapat lebih mudah menentukan model yang paling sesuai untuk bisnis Anda, baik untuk memulai usaha baru atau mengoptimalkan strategi bisnis yang ada.

Memahami pentingnya B2B, B2C, dan C2C adalah langkah awal untuk menjadi pemain yang cerdas di dunia bisnis. Setiap model memberikan peluang besar jika diterapkan dengan strategi yang tepat. Dengan memanfaatkan tren terkini, pemasaran yang relevan, dan strategi digital yang efektif, bisnis Anda dapat terus berkembang dan memenangkan pasar di era digital.

Memahami perbedaan antara B2B, B2C, dan C2C membantu Anda mengenali model mana yang paling sesuai dengan target pasar dan tujuan bisnis Anda.

  • Jika Anda ingin fokus pada klien korporat, B2B adalah pilihan terbaik.
  • Untuk menjangkau konsumen individu, pilih B2C.
  • Jika ingin membangun komunitas berbasis pengguna, pertimbangkan C2C.

Dengan memahami karakteristik unik ini, Anda dapat lebih mudah merancang strategi yang tepat untuk bisnis Anda, baik dalam pemasaran, penjualan, maupun pengembangan platform.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana perusahaan besar mengimplementasikan model bisnis mereka untuk menciptakan pengalaman yang efektif dan menguntungkan.

  • B2B seperti Alibaba dan Salesforce menunjukkan pentingnya membangun hubungan antarperusahaan yang saling menguntungkan.
  • B2C seperti Amazon dan Zara memberikan pengalaman belanja yang memanjakan konsumen individu.
  • C2C seperti eBay dan Shopee membuka peluang baru bagi konsumen untuk menjadi penjual sekaligus pembeli.

Dengan memahami dan mengadopsi strategi dari contoh-contoh ini, Anda dapat memilih model yang paling sesuai dengan bisnis Anda dan memanfaatkan potensi maksimal dalam pasar yang terus berkembang.

FAQ: Apa Itu B2B, B2C, dan C2C? Pentingnya Model Bisnis Ini

B2B (Business-to-Business) adalah model bisnis di mana transaksi terjadi antara dua perusahaan. Contohnya adalah perusahaan yang menjual bahan baku kepada produsen atau penyedia layanan IT yang bekerja untuk perusahaan lain.

Kelebihan B2B meliputi hubungan bisnis yang lebih stabil, potensi nilai transaksi yang lebih tinggi, dan durasi kontrak yang biasanya lebih panjang.

B2C (Business-to-Consumer) adalah model bisnis di mana perusahaan menjual produk atau layanan langsung kepada konsumen akhir. Contohnya adalah toko online yang menjual pakaian atau aplikasi streaming musik.

Kelebihannya meliputi pasar yang lebih luas, potensi untuk inovasi langsung berdasarkan kebutuhan pelanggan, dan interaksi langsung dengan konsumen.

C2C (Consumer-to-Consumer) adalah model bisnis di mana individu saling menjual produk atau jasa, biasanya melalui platform online seperti marketplace. Contohnya adalah seseorang yang menjual barang bekas di platform seperti eBay atau Tokopedia.

Kelebihan C2C meliputi kemudahan akses bagi individu untuk memulai bisnis kecil, biaya operasional yang rendah, dan kemudahan dalam menjangkau pembeli langsung.

Memahami model bisnis B2B, B2C, dan C2C membantu perusahaan memilih strategi pemasaran, operasional, dan pengembangan produk yang sesuai dengan target audiens dan kebutuhan pasar.

Ya, ada model bisnis lain seperti B2G (Business-to-Government) di mana perusahaan bertransaksi dengan entitas pemerintah, dan D2C (Direct-to-Consumer), yang merupakan varian dari B2C.

Pemilihan model bisnis tergantung pada target pasar, produk atau layanan yang ditawarkan, dan tujuan jangka panjang perusahaan Anda. Riset pasar dan analisis kompetitor juga sangat membantu.

  • B2B: Siklus penjualan yang panjang dan ketergantungan pada hubungan bisnis.
  • B2C: Persaingan yang ketat dan kebutuhan untuk memahami tren konsumen.
  • C2C: Memastikan keamanan transaksi dan membangun kepercayaan pengguna.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Head Creative

Digital Agency Indonesia

We serve many scopes of your business, this is your Digital One Stop Shopping. Among them: Website Development Services, SEO Services, Logo Creation Services, Branding, Social Media Management to Media Publications.