Apa itu Google Tag Manager? Penjelasan dan Fungsi

Apa itu Google Tag Manager_ Penjelasan dan Fungsi

Apa Itu Google Tag Manager?

Dalam dunia bisnis digital, memahami bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis sangatlah penting untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Salah satu alat yang dapat membantu dalam proses ini adalah Google Tag Manager (GTM).

Banyak orang bertanya-tanya, apa sebenarnya Google Tag Manager?
Google Tag Manager adalah sebuah tool gratis yang dikembangkan oleh Google dan mulai diperkenalkan pada tahun 2013. Alat ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengelola berbagai tag di sebuah website tanpa perlu melakukan perubahan langsung pada kode sumber atau melibatkan tim pengembang setiap saat.

Tag sendiri adalah potongan kecil kode atau skrip yang biasanya ditempatkan di bagian head atau body dari struktur HTML sebuah situs web. Tag ini berfungsi untuk mengumpulkan data penting, seperti perilaku pengunjung, interaksi di halaman, hingga pelacakan konversi. Dengan kata lain, tag membantu bisnis dalam memantau performa website mereka secara lebih detail.

Contoh tag yang sering digunakan di Google Tag Manager meliputi:

  • Kode pelacakan Google Analytics untuk menganalisis perilaku pengunjung.
  • Kode konversi Google Ads untuk melacak efektivitas kampanye iklan.
  • Pixel pelacakan dari platform pihak ketiga seperti Facebook, LinkedIn, dan lainnya.

Sebelum adanya GTM, setiap perubahan atau penambahan tag pada website harus dilakukan secara manual oleh pengembang web. Hal ini tentu memakan waktu dan berisiko menimbulkan kesalahan dalam penulisan kode. GTM hadir untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan antarmuka yang user-friendly, sehingga bahkan tim pemasaran yang tidak memiliki latar belakang teknis pun bisa dengan mudah menambahkan, mengubah, atau menghapus tag sesuai kebutuhan.

Dalam konteks bisnis, Google Tag Manager sangat berguna untuk:

  1. Mempercepat Proses Kerja: Tim pemasaran bisa langsung mengelola tag tanpa menunggu bantuan dari tim IT, sehingga kampanye bisa berjalan lebih cepat.
  2. Mengurangi Risiko Kesalahan: Dengan sistem pengelolaan yang terstruktur, risiko kesalahan dalam penempatan kode dapat diminimalisir.
  3. Meningkatkan Efisiensi: GTM memungkinkan pengelolaan berbagai tag dari satu platform terpusat, baik untuk produk Google maupun alat pihak ketiga.
  4. Mendukung Analisis Data yang Lebih Baik: Bisnis dapat mengumpulkan data yang lebih akurat untuk menganalisis kinerja kampanye, perilaku pengguna, hingga efektivitas strategi pemasaran.

Selain itu, GTM juga memiliki fitur debugging dan preview, yang memungkinkan pengguna untuk menguji apakah tag yang dipasang bekerja dengan benar sebelum benar-benar diterapkan ke situs web.

Secara keseluruhan, Google Tag Manager adalah solusi cerdas bagi bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi pengelolaan data, mempercepat eksekusi kampanye digital, serta mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai perilaku konsumen di dunia online.

Fungsi Google Tag Manager dalam Dunia Bisnis

Setelah memahami apa itu Google Tag Manager (GTM), kini saatnya mengetahui berbagai fungsi penting yang ditawarkan alat ini, khususnya dalam mendukung kebutuhan bisnis di era digital.

Secara umum, fungsi utama Google Tag Manager adalah untuk memudahkan proses pemasangan dan pengelolaan kode (tag) di sebuah website tanpa perlu memiliki keahlian teknis dalam pemrograman. Dengan GTM, pengguna bisa menambahkan, mengubah, atau menghapus tag tanpa harus membuka atau mengedit kode sumber secara langsung.

Berikut adalah beberapa fungsi penting Google Tag Manager dalam konteks bisnis:

1. Mempermudah Pemasangan Kode Pelacakan seperti Google Ads dan Facebook Pixel

Dalam strategi pemasaran digital, pelacakan data dari berbagai platform iklan seperti Google Ads dan Facebook Pixel sangat krusial untuk mengukur efektivitas kampanye. Google Tag Manager mempermudah pemasangan kode pelacakan ini tanpa harus melibatkan pengembang web secara langsung.

Selain itu, GTM memungkinkan pengguna untuk:

  • Melacak konversi iklan secara real-time.
  • Menganalisis perilaku pengunjung yang datang dari berbagai sumber, termasuk iklan berbayar.
  • Mengoptimalkan kinerja kampanye dengan data yang lebih akurat.

2. Memantau dan Menganalisis Perilaku Pengunjung Website

GTM juga berfungsi untuk mengawasi aktivitas pengunjung di dalam website. Dengan memasang tag yang tepat, bisnis dapat:

  • Melihat berapa lama pengunjung menghabiskan waktu di halaman tertentu.
  • Melacak klik pada tautan, tombol, atau elemen penting lainnya.
  • Memahami jalur interaksi pengunjung dari halaman pertama hingga mereka meninggalkan situs.

Data ini sangat berguna untuk memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pengalaman pengguna di website.

3. Meningkatkan Efisiensi Kerja Tim Pemasaran dan Developer

Sebelum adanya GTM, setiap perubahan tag memerlukan bantuan tim pengembang. Hal ini bisa memperlambat proses karena harus melalui beberapa tahapan teknis.

Dengan GTM:

  • Tim pemasaran digital dapat langsung mengelola tag tanpa bergantung pada developer.
  • Developer bisa fokus pada pengembangan fitur website lainnya tanpa terganggu oleh permintaan perubahan kode kecil.
  • Proses kerja menjadi lebih cepat dan efisien, mengurangi waktu tunggu untuk mengimplementasikan strategi pemasaran baru.

4. Memudahkan Tracking Website Tanpa Penanganan Khusus dari Developer

Bagi pemilik bisnis yang tidak memiliki latar belakang teknis, GTM adalah solusi praktis untuk melakukan pelacakan data secara mandiri. Cukup dengan memahami antarmuka GTM yang intuitif, pemilik situs bisa:

  • Memasang tag baru dengan mudah.
  • Mengatur kondisi pelacakan sesuai kebutuhan bisnis.
  • Melakukan uji coba (debugging) untuk memastikan semua tag berfungsi dengan baik sebelum diterapkan secara live.

5. Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Tag Secara Gratis

Salah satu keunggulan GTM adalah layanan ini disediakan secara gratis oleh Google. Bisnis tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menggunakan GTM, sehingga dapat menghemat anggaran pemasaran.

Selain gratis, GTM juga:

  • Mendukung berbagai jenis tag, baik dari produk Google maupun platform pihak ketiga.
  • Memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengelola kebutuhan pelacakan data.
  • Meningkatkan kinerja website karena tag yang terkelola dengan baik tidak akan membebani kecepatan situs.

Google Tag Manager adalah alat yang sangat berguna untuk bisnis di era digital. Fungsinya tidak hanya terbatas pada pemasangan kode pelacakan, tetapi juga membantu mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan efisiensi kerja, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Dengan memahami cara kerja GTM, bisnis dapat memaksimalkan potensi data yang dimiliki untuk meraih hasil yang lebih optimal.

Baca Juga: Mengenal API (App Programming Interface) untuk Pemula

Cara Pasang Google Tag Manager di Website Bisnis Anda

Dalam dunia bisnis digital, Google Tag Manager (GTM) menjadi alat penting untuk membantu melacak performa website dan mengoptimalkan strategi pemasaran. Pemasangannya cukup sederhana, bahkan untuk orang yang tidak memiliki latar belakang teknis. Berikut adalah panduan lengkap untuk memasang Google Tag Manager, khususnya bagi Anda yang menggunakan platform WordPress.

Langkah 1: Daftar dan Buat Akun Google Tag Manager

  1. Kunjungi Website Resmi Google Tag Manager
    Akses situs resmi Google Tag Manager, lalu klik tombol “Start for Free”.

  2. Login Menggunakan Akun Google
    Masuk menggunakan akun Google yang sudah Anda miliki. Jika belum memiliki akun, buat terlebih dahulu sebelum melanjutkan.

  3. Buat Akun Google Tag Manager
    Setelah berhasil login, Anda akan diarahkan ke dashboard GTM. Karena ini adalah pertama kalinya Anda masuk, dashboard masih kosong. Klik tombol “Buat Akun” untuk memulai.

  4. Isi Formulir Pendaftaran Akun GTM

    • Nama Akun: Isi dengan nama perusahaan atau brand Anda.
    • Negara: Pilih negara tempat bisnis Anda beroperasi.
    • Nama Container: Masukkan nama domain atau nama website Anda.
    • Platform Target: Pilih platform yang digunakan, misalnya Web, iOS, Android, atau AMP.
  5. Setujui Syarat dan Ketentuan
    Baca syarat dan ketentuan penggunaan GTM. Jika sudah memahami, beri tanda centang pada kotak persetujuan, lalu klik tombol “Ya” untuk melanjutkan.

Langkah 2: Dapatkan Kode Google Tag Manager

Setelah akun berhasil dibuat, Anda akan diberikan dua potongan kode (script) yang harus dipasang di website:

  • Kode untuk bagian <head>
  • Kode untuk bagian <body>

Namun, jika Anda menggunakan WordPress, Anda hanya memerlukan ID Google Tag Manager yang biasanya berbentuk seperti ini: GTM-XXXXXX.

Langkah 3: Pemasangan Google Tag Manager di WordPress

  1. Login ke Dashboard WordPress
    Akses website Anda dengan login menggunakan email dan password.

  2. Instalasi Plugin Google Tag Manager

    • Buka menu “Plugin” di sidebar dashboard, lalu klik “Tambah Baru”.
    • Ketik “Google Tag Manager” di kolom pencarian.
    • Pilih plugin yang sesuai, lalu klik “Instal Sekarang” dan lanjutkan dengan klik “Aktifkan”.
  3. Konfigurasi Plugin Google Tag Manager

    • Setelah plugin aktif, buka menu pengaturan plugin tersebut.
    • Masukkan ID Google Tag Manager yang telah Anda salin sebelumnya ke dalam kolom yang tersedia.
    • Aktifkan fitur “Codeless Injection” pada opsi Container Code Placement. Fitur ini memungkinkan GTM bekerja tanpa harus menyisipkan kode secara manual di file tema website.
  4. Simpan Perubahan
    Klik tombol “Simpan Perubahan” untuk memastikan semua konfigurasi tersimpan dengan baik.

Langkah 4: Verifikasi Pemasangan Google Tag Manager

  1. Gunakan Fitur Pratinjau GTM
    Kembali ke dashboard Google Tag Manager, lalu klik tombol “Pratinjau”. Masukkan URL website Anda untuk memastikan GTM terpasang dengan benar.

  2. Cek di Website
    Buka website Anda di tab baru, kemudian refresh halaman. Jika GTM sudah terpasang dengan benar, akan muncul Tag Assistant di bagian bawah halaman (hanya terlihat saat mode pratinjau aktif).

  3. Gunakan Ekstensi Tag Assistant (Opsional)
    Untuk memverifikasi lebih lanjut, Anda bisa menginstal ekstensi Tag Assistant (by Google) di browser Chrome. Ekstensi ini akan membantu memeriksa apakah tag GTM sudah aktif.

Troubleshooting: Jika Google Tag Manager Tidak Berfungsi

Jika GTM tidak terdeteksi:

  • Periksa kembali ID GTM yang Anda masukkan, pastikan tidak ada kesalahan.
  • Cek plugin apakah sudah diaktifkan dengan benar.
  • Bersihkan cache website jika menggunakan plugin caching.
  • Coba nonaktifkan plugin lain sementara untuk memastikan tidak ada konflik antar plugin.

Manfaatkan juga Layanan Kami: Jasa Pembuatan Website

Istilah Penting dalam Google Tag Manager yang Wajib Diketahui

Setelah memahami apa itu Google Tag Manager (GTM) dan berbagai fungsinya untuk mengelola data di website, mungkin Anda sudah tidak sabar untuk segera memasangnya. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya Anda memahami beberapa istilah penting yang sering digunakan dalam GTM.

Memahami istilah-istilah ini akan membantu Anda:

  • Mengoptimalkan penggunaan GTM secara maksimal.
  • Menghindari kesalahan teknis saat mengelola tag.
  • Mempercepat proses analisis data untuk kebutuhan bisnis Anda.

Berikut adalah beberapa istilah penting yang harus Anda ketahui sebelum mulai menggunakan Google Tag Manager.

1. Container

Container adalah inti dari Google Tag Manager.
Secara sederhana, container berfungsi sebagai “wadah” yang menyimpan semua tag, trigger, dan variable yang Anda kelola di website atau aplikasi.

Saat Anda membuat akun GTM, Anda akan diminta untuk membuat container dan memilih platform yang sesuai, seperti:

  • Web: Untuk situs website biasa.
  • Android App: Untuk aplikasi berbasis Android.
  • iOS: Untuk aplikasi iOS.
  • AMP (Accelerated Mobile Pages): Untuk situs web dengan format AMP.

Container ini akan menghasilkan kode unik (ID GTM) yang perlu Anda pasang di website agar GTM dapat berfungsi.

Analogi:
Bayangkan container seperti sebuah tas kerja. Di dalamnya, Anda bisa menyimpan berbagai alat seperti dokumen (tag), catatan pengingat (trigger), dan alat tulis (variable) yang saling terhubung untuk menyelesaikan berbagai tugas.

2. Tag

Tag adalah potongan kecil kode atau skrip yang berfungsi untuk mengumpulkan data dari website Anda. Data ini kemudian dikirim ke platform pihak ketiga seperti Google Analytics, Google Ads, atau Facebook Pixel untuk keperluan pelacakan dan analisis.

Contoh tag yang umum digunakan dalam bisnis:

  • Tag Konversi Google Ads: Untuk melacak berapa banyak pengunjung yang melakukan pembelian setelah mengklik iklan.
  • Tag Google Analytics: Untuk memantau perilaku pengguna di website.
  • Tag Remarketing: Untuk menargetkan ulang pengunjung yang sebelumnya sudah mengunjungi situs Anda.

Fungsi Utama Tag:

  • Mengumpulkan data kunjungan dan interaksi pengguna.
  • Mencatat konversi atau transaksi di website.
  • Membantu mengoptimalkan strategi pemasaran digital.

3. Trigger

Trigger adalah mekanisme yang menentukan kapan dan bagaimana sebuah tag diaktifkan. Tanpa trigger, tag Anda tidak akan berjalan. Trigger bekerja berdasarkan kondisi atau aksi spesifik yang dilakukan oleh pengunjung di website Anda.

Beberapa contoh trigger yang sering digunakan:

  • Click Trigger: Tag aktif saat seseorang mengklik tombol atau tautan tertentu.
  • Page View Trigger: Tag aktif setiap kali halaman website dibuka.
  • Form Submission Trigger: Tag aktif saat seseorang mengisi dan mengirimkan formulir.
  • Scroll Depth Trigger: Tag aktif saat pengguna menggulir halaman hingga persentase tertentu.

Analogi:
Bayangkan trigger seperti saklar lampu. Tag adalah lampunya, dan trigger adalah saklarnya. Lampu (tag) hanya akan menyala jika saklar (trigger) dihidupkan.

4. Variable

Variable adalah elemen yang menyimpan nilai tertentu yang digunakan untuk menentukan kapan trigger diaktifkan atau untuk memberikan informasi tambahan pada tag. Variable dapat berisi data statis maupun dinamis, seperti URL halaman, teks tombol, atau data khusus pengguna.

Jenis variable dalam GTM:

  • Built-in Variables: Variabel bawaan seperti Click URL, Page Path, atau Form ID.
  • User-Defined Variables: Variabel khusus yang dapat Anda buat sesuai kebutuhan, seperti melacak ID pengguna atau nilai transaksi.

Contoh:
Jika Anda ingin melacak klik pada tombol “Beli Sekarang,” variable dapat digunakan untuk memastikan bahwa tag hanya aktif saat tombol tersebut diklik, bukan tombol lainnya.

5. Event

Event di GTM merujuk pada interaksi spesifik yang terjadi di website, seperti klik tombol, pengisian formulir, atau penayangan video. Event bekerja bersama tag dan trigger untuk melacak aktivitas yang relevan.

Contoh penggunaan Event:

  • Event Klik Tautan: Mengukur seberapa sering pengunjung mengklik tautan tertentu.
  • Event Konversi: Melacak saat seseorang menyelesaikan pembelian di toko online.
  • Event Video: Mengukur berapa banyak pengunjung yang memutar video di halaman Anda.

Event ini akan dikirim ke platform analitik seperti Google Analytics untuk dianalisis lebih lanjut.

6. Data Layer

Data Layer adalah sebuah objek JavaScript yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data penting di website Anda. Data ini kemudian dikirim ke Google Tag Manager agar dapat digunakan dalam tag, trigger, dan variable.

Fungsi utama Data Layer:

  • Menyimpan informasi seperti ID pengguna, produk yang ditambahkan ke keranjang, atau status login.
  • Membantu GTM membaca data dengan lebih akurat dan efisien.
  • Memudahkan pelacakan peristiwa kompleks di website, seperti e-commerce tracking.

Contoh:
Jika Anda ingin melacak transaksi di website e-commerce, Data Layer dapat menyimpan detail pesanan seperti jumlah produk, total pembelian, dan metode pembayaran, yang kemudian dikirim ke Google Analytics.

Kesimpulan

Google Tag Manager (GTM) adalah alat yang sangat berguna bagi bisnis digital dalam mengelola dan mengoptimalkan data di website. Dengan kemampuannya untuk mengatur berbagai tag, trigger, dan variable, GTM mempermudah proses pelacakan aktivitas pengguna tanpa memerlukan perubahan kode secara manual. Hal ini memungkinkan tim pemasaran dan pemilik bisnis untuk mengelola data dengan lebih efisien, meningkatkan efektivitas kampanye digital, serta mempercepat pengambilan keputusan berbasis data.

Beberapa manfaat utama Google Tag Manager dalam dunia bisnis meliputi:

  1. Mempermudah pemasangan kode pelacakan, seperti Google Analytics dan Facebook Pixel, tanpa keterlibatan langsung dari tim pengembang.
  2. Meningkatkan efisiensi kerja dengan memungkinkan tim pemasaran mengelola tag secara mandiri.
  3. Memantau dan menganalisis perilaku pengunjung untuk meningkatkan strategi pemasaran digital.
  4. Mengoptimalkan tracking website tanpa perlu keterampilan teknis yang mendalam.
  5. Meningkatkan efektivitas pengelolaan tag secara gratis, membantu bisnis menghemat biaya operasional.

Selain itu, dengan adanya fitur debugging dan preview, GTM memastikan bahwa setiap tag yang dipasang dapat diuji terlebih dahulu sebelum diterapkan secara langsung di website. Hal ini mengurangi risiko kesalahan dan memastikan bahwa semua data yang dikumpulkan dapat digunakan secara akurat.

Dari segi implementasi, pemasangan GTM cukup sederhana, terutama bagi pengguna WordPress, yang dapat memanfaatkan plugin khusus untuk mengintegrasikan GTM tanpa perlu menambahkan kode secara manual. Proses ini memungkinkan pelacakan data yang lebih cepat dan efisien, memberikan keuntungan besar bagi bisnis dalam memahami perilaku pelanggan dan mengoptimalkan strategi pemasaran.

Sebagai alat yang fleksibel dan mudah digunakan, Google Tag Manager menjadi solusi terbaik bagi bisnis digital untuk meningkatkan kinerja website, memaksimalkan potensi data, serta mendukung pertumbuhan dan kesuksesan bisnis di era digital.

FAQ: Apa itu Google Tag Manager? Penjelasan dan Fungsi

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Head Creative

Digital Agency Indonesia

We serve many scopes of your business, this is your Digital One Stop Shopping. Among them: Website Development Services, SEO Services, Logo Creation Services, Branding, Social Media Management to Media Publications.