fbpx

Apa Itu User Interface (UI)? Pengertian, Fungsi, dan Contoh

Apa Itu User Interface (UI)? Pengertian, Fungsi, dan Contoh

Apa Itu User Interface (UI)?

User Interface (UI) adalah elemen visual yang menghubungkan pengguna (user) dengan sistem digital, seperti aplikasi, website, atau perangkat lunak lainnya. UI mencakup semua elemen yang terlihat dan dapat diklik, digeser, atau disentuh, seperti tombol, menu, ikon, dan tata letak halaman. Dalam pengembangan digital, UI tidak hanya tentang estetika tetapi juga bagaimana elemen-elemen ini dapat bekerja secara intuitif untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan sistem.

Bayangkan saat Anda membuka aplikasi favorit Anda—seperti Instagram. Tampilan yang Anda lihat, menu navigasi, tombol “Suka,” atau fitur “Cari” semuanya adalah bagian dari UI. UI memastikan pengalaman tersebut terasa mulus dan menyenangkan.

Relevansi UI dalam Pengembangan Website dan Aplikasi

Mengapa UI begitu penting dalam dunia digital? Karena UI adalah gerbang pertama yang dilihat dan dirasakan pengguna saat berinteraksi dengan produk digital Anda. Berikut adalah beberapa alasan mengapa UI menjadi inti pengembangan aplikasi dan website:

  1. Meningkatkan Daya Tarik Visual
    • UI yang menarik menciptakan kesan pertama yang baik.
    • Tata letak yang bersih dan modern dapat membuat pengguna ingin menjelajahi lebih dalam.
  2. Mempermudah Navigasi
    • Desain UI yang baik membantu pengguna menemukan apa yang mereka cari dengan cepat dan mudah.
    • Contoh: Tombol “Beli Sekarang” di situs e-commerce ditempatkan strategis agar mudah ditemukan.
  3. Memengaruhi Loyalitas Pengguna
    • UI yang nyaman digunakan dapat membuat pengguna kembali menggunakan produk digital Anda.
    • Contoh: Aplikasi seperti Netflix menggunakan UI sederhana yang mengingatkan preferensi pengguna.

Peran UI dalam Meningkatkan Pengalaman Pengguna

UI yang dirancang dengan baik tidak hanya membuat produk terlihat indah tetapi juga memiliki dampak besar pada User Experience (UX). Berikut adalah peran utama UI dalam meningkatkan pengalaman pengguna:

  • Menciptakan Interaksi yang Intuitif
    Dengan UI yang intuitif, pengguna tidak perlu berpikir keras tentang cara menggunakan aplikasi atau situs. Misalnya:
    • Tombol besar dan jelas untuk tindakan utama seperti “Kirim” atau “Simpan.”
    • Ikon universal seperti simbol “keranjang belanja” yang langsung dikenali.
  • Meminimalkan Frustrasi Pengguna
    UI yang buruk dapat membuat pengguna bingung atau frustrasi. Sebaliknya, UI yang baik:
    • Menghindari kelebihan informasi yang membingungkan.
    • Memberikan umpan balik visual, seperti efek hover atau notifikasi saat tindakan berhasil dilakukan.
  • Meningkatkan Efisiensi
    UI yang dirancang dengan baik memungkinkan pengguna menyelesaikan tugas mereka lebih cepat. Contoh:
    • Fitur autofill pada formulir online.
    • Navigasi dropdown yang mempermudah pencarian kategori produk.
  • Membuat Produk Anda Diingat
    Tampilan UI yang khas dan menyenangkan membantu produk Anda menonjol di antara pesaing. Contohnya adalah antarmuka minimalis Apple yang mudah diingat.

Komponen Utama dalam User Interface (UI)

Desain User Interface (UI) yang sukses tidak hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang bagaimana elemen-elemen antarmuka bekerja secara harmonis untuk menciptakan pengalaman pengguna yang nyaman dan intuitif. Berikut adalah komponen utama yang menjadi fondasi dalam setiap desain UI yang efektif:

1. Visual Design: Elemen seperti Layout, Warna, dan Font

Visual design adalah “wajah” dari User Interface. Elemen ini adalah hal pertama yang dilihat pengguna dan memiliki peran besar dalam menciptakan kesan pertama. Berikut beberapa aspek pentingnya:

  • Layout (Tata Letak):
    Layout yang baik membantu pengguna menemukan informasi dengan mudah. Gunakan tata letak yang:
    • Tertata rapi dan tidak berantakan.
    • Mengarahkan perhatian pengguna ke elemen penting seperti tombol call-to-action.
    • Responsif di berbagai perangkat, baik desktop maupun mobile.
  • Warna:
    Warna bukan hanya estetika; ia juga membawa pesan. Contohnya:
    • Warna biru sering digunakan untuk menciptakan rasa kepercayaan (seperti pada Facebook dan LinkedIn).
    • Warna merah menarik perhatian dan cocok untuk tombol aksi seperti “Beli Sekarang.”
    • Gunakan palet warna yang selaras dengan branding Anda.
  • Font:
    Pemilihan font menciptakan nuansa keseluruhan desain. Font yang bersih seperti Sans Serif sering digunakan dalam UI modern karena mudah dibaca dan terlihat profesional.

2. Interactive Elements: Tombol, Ikon, Menu Dropdown, dan Slider

Komponen interaktif adalah elemen UI yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan produk digital. Keberhasilan elemen ini bergantung pada desain dan fungsionalitasnya.

  • Tombol:
    Tombol adalah pusat aksi dalam UI. Pastikan:
    • Ukuran tombol cukup besar untuk diklik dengan mudah, terutama di perangkat mobile.
    • Tombol memiliki kontras warna yang tinggi agar menonjol.
    • Gunakan teks tombol yang jelas, seperti “Tambah ke Keranjang” atau “Daftar Sekarang.”
  • Ikon:
    Ikon adalah visual kecil yang mempermudah navigasi dan memberikan konteks. Tips:
    • Gunakan ikon universal (misalnya, ikon “lup” untuk pencarian).
    • Tambahkan teks di bawah ikon untuk meminimalkan kebingungan.
  • Menu Dropdown:
    Menu ini membantu pengguna menemukan informasi tanpa memenuhi layar. Pastikan:
    • Opsi dalam menu disusun logis.
    • Dropdown bekerja mulus tanpa jeda.
  • Slider:
    Slider sering digunakan untuk menampilkan konten visual seperti galeri atau produk unggulan. Saran:
    • Pastikan slider tidak bergerak terlalu cepat.
    • Sertakan tombol navigasi manual (panah kiri/kanan).

3. Typography: Penggunaan Font untuk Meningkatkan Keterbacaan

Typography lebih dari sekadar memilih font yang menarik; ini tentang menciptakan hierarki dan keterbacaan yang baik. Beberapa prinsip penting dalam typography UI adalah:

  • Konsistensi:
    Gunakan jenis font yang sama di seluruh antarmuka untuk menjaga estetika dan profesionalisme.
  • Ukuran Font:
    • Heading utama: 18-24px.
    • Teks paragraf: 14-16px.
    • Label atau keterangan kecil: 12px.
  • Kontras Warna:
    Teks harus memiliki kontras yang cukup terhadap latar belakang. Misalnya, teks hitam di atas latar putih sangat mudah dibaca.
  • Spacing (Jarak):
    Berikan ruang yang cukup antar paragraf atau baris agar teks tidak terlihat terlalu padat.

4. Consistency: Pentingnya Keselarasan dalam Elemen UI

Konsistensi adalah elemen kunci dalam menciptakan pengalaman pengguna yang mulus. Bayangkan jika setiap halaman website memiliki desain yang berbeda—hal ini pasti akan membingungkan pengguna. Berikut adalah cara menjaga konsistensi:

  • Komponen Visual:
    • Gunakan palet warna, font, dan gaya desain yang sama di seluruh produk.
    • Pastikan elemen seperti tombol dan ikon terlihat serupa di setiap halaman.
  • Interaksi:
    • Efek hover, klik, atau transisi harus sama di semua elemen interaktif.
    • Contoh: Jika tombol “Kirim” di halaman kontak memiliki efek bayangan saat diklik, tombol serupa di halaman lain juga harus memiliki efek yang sama.
  • Navigasi:
    Navigasi yang konsisten membantu pengguna merasa nyaman:
    • Menu utama tetap berada di posisi yang sama di setiap halaman.
    • Link penting seperti “Tentang Kami” atau “Hubungi Kami” harus mudah ditemukan.

Fungsi dan Manfaat User Interface (UI)

Dalam dunia digital, User Interface (UI) memainkan peran yang sangat penting sebagai penghubung antara pengguna dan sistem. UI yang dirancang dengan baik tidak hanya membuat produk digital terlihat menarik, tetapi juga memastikan pengguna dapat berinteraksi dengan teknologi secara mudah, efisien, dan menyenangkan. Berikut adalah fungsi dan manfaat utama dari User Interface.

1. Menghubungkan Pengguna dengan Sistem

User Interface adalah jembatan yang menghubungkan pengguna dengan teknologi. Tanpa UI, pengguna tidak akan dapat mengakses fitur-fitur yang ditawarkan oleh sebuah aplikasi atau website. Fungsi ini mencakup:

  • Tampilan Visual: UI memberikan representasi visual dari sistem yang kompleks sehingga pengguna dapat memahami cara kerjanya tanpa membutuhkan keahlian teknis.
    • Contoh: Menu navigasi di website e-commerce membantu pengguna menemukan kategori produk yang diinginkan.
  • Interaksi yang Mudah: Dengan UI, pengguna cukup klik tombol, isi formulir, atau geser layar untuk menyelesaikan tugas tertentu.

2. Mempermudah Interaksi Pengguna dengan Teknologi

UI yang efektif mempermudah pengguna dalam menggunakan teknologi, bahkan bagi mereka yang kurang berpengalaman. Beberapa aspek penting dari kemudahan ini adalah:

  • Navigasi yang Intuitif:
    • Elemen seperti menu dropdown, tombol, dan ikon yang mudah dipahami membantu pengguna menjelajahi sistem tanpa kebingungan.
    • Contoh: Tombol “Tambah ke Keranjang” di toko online ditempatkan strategis agar pengguna bisa menyelesaikan pembelian dengan cepat.
  • Penggunaan Visual yang Jelas:
    • Warna, font, dan tata letak dirancang untuk memberikan sinyal visual yang mudah dimengerti.
    • Contoh: Warna hijau untuk tombol “Lanjutkan” dan merah untuk “Batalkan” membantu menghindari kesalahan pengguna.

3. Meningkatkan Kepuasan Pengguna

UI yang dirancang dengan baik secara langsung berdampak pada tingkat kepuasan pengguna. Ketika UI memberikan pengalaman yang nyaman dan menyenangkan, pengguna merasa lebih percaya diri dan puas menggunakan produk Anda. Faktor-faktor yang meningkatkan kepuasan ini meliputi:

  • Desain yang Estetis:
    • UI yang menarik secara visual menciptakan kesan positif.
    • Contoh: Aplikasi seperti Instagram menggunakan desain yang sederhana namun estetis untuk menjaga fokus pengguna pada konten visual.
  • Pengalaman Bebas Hambatan:
    • UI yang responsif dan bebas dari bug memastikan pengguna tidak mengalami frustrasi selama penggunaan.

4. Mengoptimalkan Produktivitas Aplikasi atau Website

UI yang baik tidak hanya membantu pengguna, tetapi juga meningkatkan performa aplikasi atau website. Hal ini dicapai melalui:

  • Proses yang Efisien:
    • UI yang dirancang dengan baik memungkinkan pengguna menyelesaikan tugas dengan cepat.
    • Contoh: Sistem checkout yang dirancang sederhana pada e-commerce meningkatkan konversi.
  • Penggunaan Teknologi yang Optimal:
    • Dengan memanfaatkan elemen UI seperti tombol cepat, filter, dan pencarian, aplikasi dapat menjalankan fungsi yang kompleks tanpa membebani pengguna.

5. Meningkatkan Loyalitas Pengguna

UI yang efektif dapat menciptakan pengalaman yang membuat pengguna ingin kembali menggunakan produk Anda. Loyalitas ini sangat penting dalam dunia digital yang kompetitif. Beberapa cara UI meningkatkan loyalitas adalah:

  • Interaksi yang Konsisten:
    • Konsistensi dalam desain dan fungsi membuat pengguna merasa nyaman dan percaya pada produk Anda.
    • Contoh: Aplikasi seperti Spotify menggunakan antarmuka yang konsisten di berbagai perangkat, sehingga pengguna merasa familiar.
  • Membangun Hubungan Emosional:
    • Desain UI yang memperhatikan detail dan memberikan pengalaman personal (seperti menyapa pengguna dengan nama mereka) menciptakan hubungan emosional yang mendalam.

Baca Juga: Apa Itu Document Management System (DMS)? & Manfaatnya untuk Bisnis.

Contoh-Contoh User Interface (UI) yang Efektif

Dalam dunia digital yang kompetitif, User Interface (UI) yang efektif bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang bagaimana ia membantu pengguna mencapai tujuan mereka dengan mudah. Berikut ini adalah beberapa contoh desain UI yang sukses diterapkan pada berbagai jenis produk digital. Dengan memahami prinsip-prinsipnya, Anda bisa menciptakan antarmuka yang tidak hanya menarik tetapi juga fungsional.

1. Website: Desain dengan Navigasi Sederhana dan Tombol Call-to-Action yang Jelas

Desain website yang efektif fokus pada kemudahan akses informasi dan navigasi intuitif. Berikut adalah elemen-elemen yang menjadikan UI sebuah website sukses:

  • Navigasi Sederhana:
    Website dengan navigasi yang jelas membantu pengguna menemukan informasi dengan cepat.
    • Contoh: Google memiliki desain minimalis dengan satu fokus utama: kotak pencarian. Ini adalah bukti bahwa kesederhanaan adalah kunci efektivitas UI.
    • Tips: Pastikan menu navigasi mudah ditemukan dan gunakan istilah yang jelas, seperti “Beranda,” “Tentang Kami,” dan “Hubungi Kami.”
  • Tombol Call-to-Action (CTA) yang Jelas:
    Tombol CTA adalah elemen penting yang mendorong pengguna melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk atau mendaftar layanan.
    • Contoh: Amazon menggunakan tombol kuning terang bertuliskan “Add to Cart” yang sangat mencolok dan langsung menarik perhatian.
    • Tips: Gunakan warna kontras untuk tombol CTA, berikan teks yang spesifik dan mengajak, seperti “Coba Gratis Sekarang” atau “Daftar Hari Ini.”

2. Aplikasi Mobile: UI Responsif dan Ramah Pengguna

Aplikasi mobile memerlukan UI yang responsif dan ramah pengguna untuk memberikan pengalaman yang mulus, terutama pada layar kecil. Berikut adalah komponen pentingnya:

  • Desain Responsif:
    Aplikasi harus menyesuaikan tampilannya di berbagai ukuran layar tanpa kehilangan fungsionalitas.
    • Contoh: Instagram adalah salah satu aplikasi yang menonjol dalam desain responsif. Elemen-elemen seperti feed, stories, dan tombol navigasi dirancang untuk tetap mudah diakses pada semua ukuran layar.
    • Tips: Pastikan tombol-tombol penting cukup besar untuk disentuh dengan mudah, dan hindari teks yang terlalu kecil.
  • Navigasi yang Efisien:
    Aplikasi mobile yang efektif meminimalkan jumlah klik yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan tugas.
    • Contoh: Gojek menggunakan ikon navigasi di bagian bawah aplikasi untuk akses cepat ke fitur utama seperti GoRide, GoFood, dan GoPay.
    • Tips: Gunakan ikon yang universal dan tambahkan label teks jika perlu agar pengguna memahami fungsinya dengan jelas.
  • Fitur Interaktif:
    Aplikasi mobile yang baik sering menyertakan animasi atau transisi yang halus untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
    • Contoh: Aplikasi Spotify menggunakan animasi saat memutar lagu atau mengganti playlist, memberikan kesan modern dan hidup.

3. Produk Digital Lainnya: Dashboard untuk SaaS atau E-commerce

Produk digital seperti dashboard SaaS (Software as a Service) atau platform e-commerce membutuhkan UI yang fokus pada efisiensi dan kejelasan.

  • Dashboard SaaS:
    Dashboard digunakan untuk menyajikan data atau informasi penting kepada pengguna secara ringkas.
    • Contoh: Google Analytics menggunakan visualisasi data seperti grafik dan tabel yang mudah dibaca, dengan navigasi yang intuitif untuk menjelajahi metrik yang lebih detail.
    • Tips: Gunakan warna untuk membedakan kategori data dan pastikan pengguna dapat menyesuaikan tampilan sesuai kebutuhan mereka.
  • Platform E-commerce:
    Desain UI yang baik pada e-commerce fokus pada kenyamanan belanja online.
    • Contoh: Shopee memiliki fitur pencarian yang cepat, filter kategori yang lengkap, dan tombol checkout yang mudah diakses.
    • Tips: Pastikan alur belanja dari memilih produk hingga checkout berjalan tanpa hambatan. Tambahkan fitur seperti saran produk atau ulasan pelanggan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Tips Mendesain User Interface (UI) yang Baik

Mendesain User Interface (UI) yang baik adalah tentang menciptakan antarmuka yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga mudah digunakan dan intuitif. Desain UI yang efektif dapat membuat pengguna merasa nyaman, meningkatkan pengalaman mereka, dan pada akhirnya mendukung tujuan bisnis Anda. Berikut adalah beberapa tips utama untuk mendesain UI yang baik.

1. Fokus pada Kesederhanaan dan Kemudahan Penggunaan

Kesederhanaan adalah elemen kunci dalam desain UI yang baik. UI yang rumit cenderung membingungkan pengguna dan mengurangi efisiensi mereka. Berikut adalah langkah-langkah untuk menciptakan UI yang sederhana:

  • Kurangi Elemen yang Tidak Diperlukan:
    Hindari menampilkan terlalu banyak informasi sekaligus. Fokuslah pada elemen penting yang membantu pengguna mencapai tujuan mereka.
    • Contoh: Homepage Google yang hanya menampilkan kotak pencarian dan tombol, menjadikannya mudah digunakan bahkan bagi pengguna baru.
  • Gunakan Hierarki Visual yang Jelas:
    Atur elemen UI berdasarkan prioritas. Gunakan ukuran, warna, atau ruang untuk menyoroti elemen yang paling penting.
    • Tips: Tombol call-to-action (CTA) seperti “Daftar Sekarang” harus lebih mencolok dibandingkan elemen lainnya.
  • Navigasi Intuitif:
    Pastikan pengguna dapat berpindah dari satu halaman ke halaman lain dengan mudah.
    • Tips: Gunakan breadcrumb untuk membantu pengguna mengetahui lokasi mereka di dalam aplikasi atau website.

2. Pilih Warna dan Font yang Mendukung Identitas Merek

Desain UI harus mencerminkan identitas merek Anda sekaligus memberikan pengalaman visual yang menarik. Berikut adalah panduan untuk memilih warna dan font:

  • Gunakan Palet Warna yang Konsisten:
    Pilih palet warna yang mencerminkan kepribadian merek Anda.
    • Contoh: Warna biru sering diasosiasikan dengan profesionalisme dan kepercayaan, sedangkan warna oranye memberikan kesan energi dan antusiasme.
  • Kontras yang Tepat untuk Keterbacaan:
    Pastikan teks dapat dengan mudah dibaca dengan memilih kontras yang cukup antara warna teks dan latar belakang.
    • Tips: Gunakan teks gelap di atas latar terang atau sebaliknya.
  • Font yang Sesuai dengan Karakter Merek:
    Pilih font yang mencerminkan karakter merek Anda, tetapi tetap mempertimbangkan keterbacaan.
    • Contoh: Font sans-serif seperti Helvetica cocok untuk desain modern dan bersih, sedangkan font serif lebih cocok untuk merek yang ingin tampil klasik atau elegan.

3. Uji Coba Desain UI untuk Mendapatkan Feedback Pengguna

Tidak peduli seberapa bagus desain UI Anda, uji coba adalah langkah penting untuk memastikan desain tersebut benar-benar efektif bagi pengguna. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Lakukan User Testing:
    Undang sekelompok pengguna target untuk mencoba desain Anda dan perhatikan bagaimana mereka berinteraksi dengannya.
    • Tips: Perhatikan apakah mereka dapat menyelesaikan tugas tanpa kebingungan atau hambatan.
  • Gunakan Data Analitik:
    Pantau bagaimana pengguna berinteraksi dengan UI Anda setelah diluncurkan. Analisis data seperti klik, waktu tinggal, dan jalur navigasi untuk menemukan area yang perlu diperbaiki.
    • Contoh: Jika tombol CTA memiliki tingkat klik yang rendah, pertimbangkan untuk mengubah posisinya atau meningkatkan visibilitasnya.
  • Kumpulkan Feedback Langsung:
    Berikan opsi bagi pengguna untuk memberikan feedback langsung, seperti melalui survei atau formulir di aplikasi.
    • Tips: Buat feedback sederhana dengan pertanyaan seperti “Bagaimana pengalaman Anda menggunakan fitur ini?” untuk mendapatkan wawasan yang jelas.

Kesimpulan

User Interface (UI) adalah jembatan yang menghubungkan pengguna dengan teknologi. Dengan desain yang tepat, UI tidak hanya menarik secara visual tetapi juga meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan loyalitas pengguna.

Membangun UI yang efektif memerlukan perhatian pada setiap detail komponen—dari tampilan visual hingga elemen interaktif, typography, dan konsistensi. Setiap bagian berperan penting dalam menciptakan antarmuka yang tidak hanya estetis tetapi juga mudah digunakan. Jika semua komponen ini diterapkan dengan benar, hasil akhirnya adalah pengalaman pengguna yang lebih baik, loyalitas yang lebih tinggi, dan kesuksesan produk digital Anda.

Fungsi dan manfaat User Interface (UI) jauh melampaui sekadar estetika. UI menghubungkan pengguna dengan sistem, mempermudah interaksi dengan teknologi, meningkatkan kepuasan, serta mendorong loyalitas pengguna. Lebih dari itu, UI yang dirancang dengan baik juga mengoptimalkan performa aplikasi atau website, membuatnya lebih efektif dan efisien.

Mendesain User Interface yang baik adalah perpaduan antara seni dan sains. Fokus pada kesederhanaan, pilih warna dan font yang mencerminkan identitas merek Anda, dan selalu uji coba desain Anda untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan pengguna.

FAQ: Apa Itu User Interface (UI)? Pengertian, Fungsi, dan Contoh

User Interface (UI) adalah antarmuka visual yang digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem atau produk, seperti aplikasi, website, atau perangkat lunak.

Tujuannya adalah menciptakan antarmuka yang intuitif, menarik, dan mudah digunakan untuk membantu pengguna menyelesaikan tugas dengan efisien.

  • Desain Visual: Elemen seperti warna, tipografi, dan ikon.
  • Tata Letak (Layout): Pengorganisasian elemen di layar.
  • Komponen Interaktif: Tombol, dropdown, dan form.
  • Responsivitas: Kemampuan UI beradaptasi dengan berbagai perangkat.
  • Feedback Pengguna: Indikasi saat pengguna melakukan tindakan (misalnya, loading bar).

UI (User Interface) berfokus pada tampilan visual dan desain elemen interaktif, sedangkan UX (User Experience) mencakup keseluruhan pengalaman pengguna, termasuk bagaimana mereka merasa saat menggunakan produk.

  • Mempermudah interaksi pengguna dengan sistem.
  • Menyampaikan informasi secara visual.
  • Menarik perhatian pengguna dengan desain yang estetis.
  • Memberikan feedback tentang tindakan pengguna.
  • Google Search: Desain sederhana dengan navigasi yang intuitif.
  • Spotify: Tata letak yang terorganisir dengan baik dan kontrol musik yang mudah.
  • Apple iOS: Ikon minimalis dengan responsivitas tinggi.
  • Gunakan prinsip KISS (Keep It Simple and Straightforward).
    • Pastikan elemen interaktif mudah dikenali.
    • Gunakan warna dan tipografi yang konsisten.
    • Optimalkan desain untuk berbagai perangkat (responsif).
    • Uji coba desain dengan pengguna.
  • Meningkatkan efisiensi dalam menyelesaikan tugas.
  • Mengurangi kebingungan dan frustrasi pengguna.
  • Meningkatkan kepuasan dan engagement pengguna.
  • Membantu pengguna merasa nyaman saat menggunakan produk.
  • Figma: Untuk desain antarmuka berbasis cloud.
  • Adobe XD: Untuk prototipe dan desain interaktif.
  • Sketch: Untuk desain UI dan UX pada macOS.
  • InVision: Untuk kolaborasi dan prototipe.
  • Menyeimbangkan estetika dan fungsionalitas.
  • Memastikan desain responsif di berbagai perangkat.
  • Memahami kebutuhan dan preferensi pengguna yang beragam.
  • Menjaga konsistensi di seluruh elemen antarmuka.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Head Creative

Digital Agency Indonesia

We serve many scopes of your business, this is your Digital One Stop Shopping. Among them: Website Development Services, SEO Services, Logo Creation Services, Branding, Social Media Management to Media Publications.