fbpx

Cara Menentukan Struktur Navigasi Website yang Efektif & Sederhana

Cara Menentukan Struktur Navigasi Website yang Efektif & Sederhana

Apa Itu Struktur Navigasi Website dan Mengapa Penting?

Struktur navigasi website adalah kerangka atau tata letak yang dirancang untuk membantu pengunjung menavigasi isi website dengan mudah. Ibarat sebuah peta, struktur navigasi memberikan panduan kepada pengguna tentang lokasi informasi dan bagaimana cara mencapainya. Navigasi ini bisa berbentuk menu, breadcrumb, link internal, hingga search bar.

Struktur navigasi yang baik bertujuan menciptakan pengalaman pengguna yang mulus, meminimalkan kebingungan, dan memastikan informasi dapat diakses tanpa usaha berlebihan. Tidak hanya untuk manusia, struktur ini juga memandu mesin pencari seperti Google memahami konten dan hierarki halaman website Anda.

Mengapa Struktur Navigasi Website Sangat Penting?

Struktur navigasi bukan sekadar elemen tambahan, melainkan fondasi utama dari website Anda. Berikut adalah alasan mengapa struktur ini sangat penting:

  1. Meningkatkan Pengalaman Pengguna (User Experience / UX):
    • Navigasi yang intuitif membuat pengguna merasa nyaman dan tidak frustrasi saat mencari informasi.
    • Website dengan struktur navigasi yang baik cenderung membuat pengunjung betah lebih lama, yang berujung pada tingkat konversi lebih tinggi.
    • Studi menunjukkan bahwa pengunjung hanya membutuhkan beberapa detik untuk memutuskan apakah mereka akan tetap menjelajah di sebuah website atau meninggalkannya. Navigasi yang jelas dapat menjadi faktor penentu.
  2. Mempermudah Mesin Pencari Memahami Website Anda (SEO-Friendly):
    • Google mengandalkan struktur navigasi untuk merayapi (crawl) dan mengindeks halaman-halaman di website Anda.
    • Internal Linking: Struktur navigasi yang baik menciptakan hubungan antarhalaman, membantu Google mengenali halaman penting di website Anda.
    • Hierarki yang Jelas: Mesin pencari menyukai website dengan hierarki yang terorganisasi, seperti struktur dari kategori utama hingga subkategori.
    • Website dengan navigasi yang buruk cenderung memiliki bounce rate tinggi, yang dapat berdampak buruk pada ranking di hasil pencarian.
  3. Mempermudah Pengambilan Keputusan oleh Pengunjung:
    • Dengan navigasi yang rapi, pengunjung dapat langsung memahami alur dan tujuan website Anda.
    • Misalnya, jika Anda memiliki toko online, struktur navigasi yang baik seperti “Beranda > Produk > Pakaian Pria > Kemeja” dapat mengarahkan pelanggan lebih cepat ke produk yang mereka cari.
  4. Mengurangi Tingkat Kebingungan:
    • Navigasi yang buruk sering menyebabkan pengguna kehilangan arah, yang berujung pada frustrasi dan meninggalkan website Anda.
    • Breadcrumb (jejak navigasi) adalah salah satu elemen penting untuk membantu pengguna melacak lokasi mereka di dalam website.

Karakteristik Struktur Navigasi yang Ideal

Agar navigasi website Anda benar-benar efektif, pastikan memenuhi beberapa kriteria ini:

  • Mudah Dipahami: Gunakan bahasa sederhana yang dikenal oleh target audiens Anda.
  • Konsisten: Pastikan elemen navigasi seragam di setiap halaman.
  • Mobile-Friendly: Pastikan navigasi juga nyaman digunakan di perangkat seluler.
  • Minimalkan Klik: Informasi penting sebaiknya dapat diakses dalam 2-3 klik dari halaman utama.

Jenis-Jenis Struktur Navigasi Website

Struktur navigasi adalah elemen vital yang menentukan bagaimana pengunjung menjelajahi website Anda. Pemilihan jenis navigasi harus disesuaikan dengan tujuan website dan kebutuhan pengguna. Berikut ini adalah jenis-jenis struktur navigasi yang umum digunakan, lengkap dengan contoh dan aplikasinya.

1. Hierarki (Tree Structure)

Struktur hierarki adalah salah satu model navigasi yang paling umum digunakan. Sesuai namanya, model ini berbentuk seperti pohon dengan cabang-cabang yang menghubungkan berbagai bagian website.

Cocok Untuk:
Website dengan banyak halaman, seperti e-commerce, portal berita, atau blog besar.

Ciri-Ciri:

  • Halaman utama menjadi “akar” yang menghubungkan ke kategori atau subkategori.
  • Informasi diatur berdasarkan tingkatan prioritas.

Contoh Penerapan:
Bayangkan Anda memiliki toko online. Navigasi hierarki dapat terlihat seperti ini:

  • Beranda
    • Produk
      • Pakaian
        • Kemeja
        • Celana
      • Aksesoris
        • Tas
        • Jam Tangan

Keunggulan:

  • Memudahkan pengguna menemukan informasi spesifik dengan cepat.
  • Memberikan struktur yang jelas dan terorganisir.

Tips Implementasi:

  • Jangan membuat hierarki terlalu dalam (maksimal 3-4 level).
  • Gunakan breadcrumb untuk membantu pengguna melacak posisi mereka di dalam hierarki.

2. Linear

Struktur linear menawarkan navigasi yang mengarahkan pengguna mengikuti alur langkah demi langkah. Model ini cocok untuk website yang berfokus pada pengalaman belajar atau presentasi terstruktur.

Cocok Untuk:
E-learning, tutorial, atau proses berbasis langkah seperti pendaftaran.

Ciri-Ciri:

  • Setiap halaman dihubungkan secara berurutan.
  • Pengguna diarahkan untuk menjelajahi konten secara kronologis.

Contoh Penerapan:
Website kursus online dapat menggunakan navigasi linear seperti ini:

  1. Modul 1: Pengenalan
  2. Modul 2: Dasar-Dasar Navigasi
  3. Modul 3: Contoh Praktis
  4. Modul 4: Evaluasi dan Sertifikasi

Keunggulan:

  • Mengontrol pengalaman pengguna dengan alur yang sudah dirancang.
  • Cocok untuk tujuan pembelajaran atau pengenalan produk.

Tips Implementasi:

  • Tambahkan tombol “Berikutnya” dan “Sebelumnya” di setiap halaman untuk mempermudah navigasi.
  • Sediakan akses langsung ke daftar isi jika pengguna ingin melompat ke bagian tertentu.

3. Matrix

Struktur matrix memungkinkan pengguna menjelajahi konten secara bebas berdasarkan pilihan mereka sendiri. Model ini sangat interaktif dan fleksibel, cocok untuk pengguna yang suka eksplorasi.

Cocok Untuk:
Website yang berfokus pada personalisasi pengalaman, seperti direktori, portal komunitas, atau tools interaktif.

Ciri-Ciri:

  • Tidak ada alur navigasi baku; pengguna bisa memulai dari mana saja.
  • Informasi saling terhubung melalui link internal.

Contoh Penerapan:
Bayangkan website direktori film. Struktur matrix dapat memungkinkan navigasi seperti ini:

  • Pengguna memilih kategori: “Genre”, “Tahun Rilis”, atau “Aktor”.
  • Setiap pilihan akan membawa ke halaman yang terkait langsung dengan preferensi mereka.

Keunggulan:

  • Memberikan kebebasan eksplorasi kepada pengguna.
  • Cocok untuk website dengan konten yang luas dan bervariasi.

Tips Implementasi:

  • Pastikan semua link berfungsi dan relevan.
  • Tambahkan fitur pencarian untuk mempermudah pengguna menemukan konten yang diinginkan.

Baca Juga: Cara Membuat Landing Page yang Efektif dan Menarik

Langkah-Langkah Menentukan Struktur Navigasi Website yang Tepat

Merancang struktur navigasi website yang efektif membutuhkan pendekatan strategis. Proses ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang bagaimana pengguna dapat menjelajahi website dengan mudah, menemukan informasi yang mereka butuhkan, dan meninggalkan kesan yang baik. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menciptakan navigasi website yang tepat.

1. Riset Kebutuhan Pengguna (User Needs)

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memahami kebutuhan pengguna. Tanpa wawasan tentang apa yang dicari oleh audiens Anda, navigasi yang dirancang mungkin tidak relevan atau bahkan membingungkan.

Cara Melakukan Riset Kebutuhan Pengguna:

  • Analisis Data Website: Gunakan tools seperti Google Analytics untuk mengetahui halaman mana yang paling sering dikunjungi.
  • Wawancara atau Survei Pengguna: Tanyakan langsung kepada audiens tentang apa yang mereka anggap penting di website Anda.
  • Peta Perjalanan Pengguna (User Journey Map): Identifikasi langkah-langkah yang diambil pengguna untuk mencapai tujuan tertentu di website Anda.

Hasil yang Diharapkan:

  • Mengetahui prioritas pengguna.
  • Mengidentifikasi informasi penting yang harus mudah diakses.

2. Menentukan Tujuan Utama Website

Setiap website memiliki tujuan yang berbeda. Apakah Anda ingin menjual produk, membagikan informasi, atau mendorong pendaftaran layanan? Menentukan tujuan utama akan membantu Anda menetapkan prioritas dalam struktur navigasi.

Langkah-Langkah Menentukan Tujuan Website:

  • Tentukan Tujuan Primer: Misalnya, untuk e-commerce, tujuan utama adalah mendorong pembelian.
  • Identifikasi Tujuan Sekunder: Seperti membangun kepercayaan melalui blog atau ulasan pelanggan.
  • Pilah Informasi Berdasarkan Tujuan: Pastikan halaman yang mendukung tujuan utama mudah ditemukan.

Contoh:

  • Untuk toko online: “Beranda > Kategori Produk > Produk Unggulan”.
  • Untuk blog: “Beranda > Artikel Terbaru > Topik Populer”.

3. Membuat Wireframe atau Sketsa Awal

Setelah memahami kebutuhan pengguna dan menetapkan tujuan, saatnya memvisualisasikan struktur navigasi dengan wireframe atau sketsa. Langkah ini membantu Anda melihat gambaran besar navigasi sebelum melibatkan desain akhir.

Apa Itu Wireframe?
Wireframe adalah representasi visual sederhana dari layout website yang menunjukkan bagaimana elemen navigasi akan diatur.

Cara Membuat Wireframe:

  • Gunakan tools seperti Figma, Sketch, atau bahkan kertas dan pensil.
  • Tentukan posisi elemen utama, seperti menu utama, sub-menu, dan footer.
  • Pastikan hierarki informasi terlihat jelas.

Tips:

  • Uji wireframe kepada pengguna untuk mendapatkan feedback awal.
  • Hindari memasukkan terlalu banyak elemen di menu utama; fokus pada kategori yang paling relevan.

4. Optimasi Penggunaan Menu Dropdown dan Internal Link

Setelah wireframe siap, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan elemen navigasi untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman pengguna.

a. Menu Dropdown:
Menu dropdown adalah cara yang efektif untuk mengatur banyak pilihan di bawah satu kategori utama.

  • Tips: Gunakan dropdown dengan kategori yang saling berhubungan. Jangan terlalu panjang atau dalam (maksimal 2-3 level).
  • Contoh:
    • Beranda > Produk > Pakaian > Kemeja Pria

b. Internal Link:
Internal link tidak hanya membantu pengguna menjelajahi website, tetapi juga mendukung SEO dengan memberikan konteks kepada mesin pencari.

  • Tips:
    • Hubungkan konten yang relevan di dalam artikel atau halaman produk.
    • Gunakan anchor text deskriptif yang menjelaskan halaman tujuan.
  • Contoh:
    • Di artikel blog tentang “Fashion Pria”, tambahkan link ke “Koleksi Kemeja Pria Terbaru”.

Manfaatkan Juga Layanan Kami: Jasa Pembuatan Website

Tips Membuat Navigasi Website yang Efektif

Navigasi website yang efektif bukan hanya tentang mempermudah pengunjung, tetapi juga menciptakan kesan profesional dan meningkatkan performa SEO. Dengan beberapa langkah sederhana, Anda dapat memastikan bahwa pengunjung merasa nyaman menjelajahi website Anda. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membuat navigasi yang efektif.

1. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami oleh Target Audiens

Bahasa navigasi adalah panduan pertama yang diikuti oleh pengguna. Jika bahasa yang Anda gunakan terlalu teknis atau tidak sesuai dengan audiens, mereka akan bingung dan cenderung meninggalkan website Anda.

Tips untuk Bahasa Navigasi yang Efektif:

  • Gunakan istilah yang familiar dengan target audiens.
    • Contoh: Daripada menggunakan “Portofolio Kreatif,” lebih baik gunakan “Hasil Kerja Kami.”
  • Hindari jargon yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu kecuali website Anda memiliki audiens khusus.
  • Pastikan nama menu singkat namun jelas, seperti “Produk,” “Tentang Kami,” atau “Hubungi.”

Mengapa Ini Penting?
Bahasa yang sederhana tidak hanya memudahkan pengguna, tetapi juga membantu mesin pencari memahami struktur website Anda, meningkatkan kemungkinan peringkat yang lebih baik di hasil pencarian.

2. Hindari Menu Terlalu Banyak (Aturan 7+/-2)

Ketika pengunjung dihadapkan pada terlalu banyak pilihan, mereka cenderung merasa kewalahan dan bingung. Aturan 7+/-2 berasal dari penelitian psikologi yang menyarankan manusia optimal memproses antara 5 hingga 9 item sekaligus.

Cara Menerapkannya:

  • Batasi menu utama Anda menjadi maksimal 7 item.
    • Contoh: Menu utama seperti “Beranda, Produk, Layanan, Blog, Tentang Kami, Hubungi.”
  • Jika memiliki banyak kategori, gunakan dropdown untuk menyederhanakan navigasi.
  • Kelompokkan subkategori di bawah kategori utama.

Keuntungan:

  • Mempermudah pengguna untuk menemukan apa yang mereka butuhkan tanpa merasa kewalahan.
  • Memberikan kesan profesional dan terorganisir pada website Anda.

3. Pastikan Konsistensi Desain di Seluruh Halaman

Konsistensi adalah elemen penting dalam desain navigasi. Pengguna merasa nyaman jika navigasi yang mereka lihat di satu halaman tetap sama saat mereka berpindah ke halaman lain.

Elemen yang Harus Konsisten:

  • Lokasi Navigasi: Pastikan menu utama berada di posisi yang sama, seperti di bagian atas atau samping halaman.
  • Gaya Visual: Gunakan warna, ukuran font, dan ikon yang sama di seluruh halaman.
  • Interaksi: Efek hover atau klik pada menu harus seragam di semua halaman.

Tips Desain:

  • Gunakan tema desain yang harmonis untuk menciptakan pengalaman yang seamless.
  • Hindari perubahan navigasi di halaman-halaman tertentu, karena ini dapat membuat pengguna merasa tersesat.

Hasil:
Konsistensi navigasi membangun kepercayaan pengguna terhadap website Anda dan meningkatkan pengalaman mereka.

4. Uji Coba pada Pengguna (Usability Testing)

Anda mungkin merasa navigasi website Anda sempurna, tetapi hanya pengguna yang dapat memberikan umpan balik yang nyata. Usability testing adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa navigasi Anda benar-benar berfungsi seperti yang diharapkan.

Cara Melakukan Usability Testing:

  • Rekrut sekelompok kecil pengguna yang sesuai dengan target audiens Anda.
  • Minta mereka menyelesaikan tugas tertentu, seperti “Temukan halaman produk terbaru.”
  • Amati di mana mereka merasa kesulitan atau bingung.

Tools yang Dapat Digunakan:

  • Hotjar untuk melacak klik pengguna dan melihat peta panas.
  • Google Optimize untuk melakukan pengujian A/B.

Keuntungan:

  • Mengidentifikasi potensi masalah navigasi sebelum website diluncurkan.
  • Meningkatkan pengalaman pengguna berdasarkan data nyata, bukan asumsi.

Kesalahan Umum dalam Struktur Navigasi dan Cara Menghindarinya

Struktur navigasi yang buruk dapat menjadi penghalang utama bagi pengalaman pengguna dan performa website Anda di mesin pencari. Meski terdengar sederhana, banyak kesalahan yang sering terjadi dalam merancang navigasi. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam struktur navigasi website dan cara efektif untuk menghindarinya.

1. Terlalu Banyak Level dalam Hierarki

Masalah:
Hierarki yang terlalu dalam membuat pengguna harus melewati banyak klik untuk mencapai informasi yang mereka cari. Hal ini tidak hanya membingungkan, tetapi juga menurunkan kecepatan akses informasi, terutama pada perangkat seluler.

Contoh:

  • Buruk: “Beranda > Produk > Pakaian > Pria > Kemeja > Casual > Lengan Panjang”
  • Baik: “Beranda > Produk > Pakaian Pria > Kemeja”

Mengapa Ini Masalah?

  • Pengguna cenderung frustrasi dengan terlalu banyak klik.
  • Mesin pencari kesulitan merayapi halaman yang terlalu dalam.

Solusi:

  • Batasi hierarki maksimal 3–4 level.
  • Gunakan kategori dan subkategori yang relevan untuk mengorganisasi konten.
  • Tawarkan navigasi alternatif, seperti breadcrumb, untuk memudahkan pengguna melacak posisi mereka.

2. Tidak Adanya Pencarian (Search Bar)

Masalah:
Tanpa search bar, pengguna harus mengandalkan navigasi manual yang mungkin tidak intuitif. Search bar menjadi krusial, terutama untuk website dengan banyak konten seperti e-commerce atau blog besar.

Mengapa Ini Masalah?

  • Pengguna tidak selalu tahu di mana harus mencari informasi.
  • Tidak adanya pencarian memaksa pengguna meninggalkan website jika mereka kesulitan menemukan apa yang mereka butuhkan.

Solusi:

  • Tambahkan search bar yang mudah ditemukan, biasanya di bagian atas halaman.
  • Gunakan fitur auto-suggest untuk membantu pengguna menemukan hasil pencarian dengan lebih cepat.
  • Optimalkan pencarian untuk mendukung berbagai jenis pencarian, seperti nama produk, kategori, atau bahkan keyword.

Tips Tambahan:

  • Gunakan alat pencarian internal seperti Elasticsearch untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi.
  • Pastikan halaman hasil pencarian dirancang dengan baik untuk memudahkan pengguna menemukan informasi yang relevan.

3. Link yang Rusak atau Halaman yang Sulit Ditemukan

Masalah:
Link yang rusak (broken link) atau halaman yang tidak dapat ditemukan dapat membuat pengguna kecewa dan berdampak buruk pada reputasi website Anda. Selain itu, ini adalah sinyal negatif untuk SEO.

Mengapa Ini Masalah?

  • Broken link menciptakan pengalaman pengguna yang buruk.
  • Halaman yang sulit ditemukan menurunkan kredibilitas website Anda.
  • Mesin pencari dapat memberikan penalti pada website dengan banyak link yang tidak valid.

Solusi:

  • Periksa Link Secara Berkala: Gunakan tools seperti Google Search Console atau Screaming Frog untuk mendeteksi broken link.
  • Gunakan Redirect: Jika halaman dihapus, arahkan link ke halaman yang relevan dengan menggunakan pengaturan 301 redirect.
  • Navigasi yang Efektif: Pastikan halaman penting mudah diakses melalui menu utama atau internal link.

Tips Tambahan:

  • Tambahkan halaman 404 yang informatif dengan panduan navigasi kembali ke halaman utama.
  • Selalu uji setiap link baru sebelum dipublikasikan.

Kesimpulan

Struktur navigasi website adalah fondasi utama untuk menciptakan pengalaman pengguna yang memuaskan dan meningkatkan performa SEO secara signifikan. Dalam artikel ini, kami telah membahas berbagai aspek penting mengenai struktur navigasi website, mulai dari jenis-jenis navigasi hingga kesalahan umum yang harus dihindari. Berikut adalah poin-poin utama yang bisa Anda terapkan untuk mengoptimalkan struktur navigasi website Anda:

  1. Pilih Struktur Navigasi Website yang Tepat:
    Pastikan Anda memilih struktur navigasi website yang sesuai dengan kebutuhan situs. Apakah itu model hierarki untuk website besar, linear untuk alur terstruktur seperti kursus online, atau matrix untuk pengalaman eksplorasi interaktif.
  2. Rancang Struktur Navigasi Website dengan Strategi:
    Pahami kebutuhan pengguna, tentukan tujuan utama website, dan buat wireframe awal untuk memastikan struktur navigasi website yang efektif. Optimalkan elemen seperti menu dropdown dan internal link untuk meningkatkan aksesibilitas.
  3. Perhatikan Detail Teknis pada Struktur Navigasi Website:
    Gunakan bahasa yang mudah dipahami, hindari menu berlebihan, dan pastikan desain navigasi konsisten di setiap halaman. Lakukan usability testing untuk memastikan struktur navigasi website Anda sesuai dengan harapan pengguna.
  4. Hindari Kesalahan Umum dalam Struktur Navigasi Website:
    Jangan membuat hierarki yang terlalu dalam, sediakan fitur pencarian (search bar), dan periksa broken link secara berkala untuk menjaga pengalaman pengguna dan memastikan struktur navigasi website tetap optimal.

Struktur navigasi website yang dirancang dengan baik adalah kunci untuk membuat pengunjung merasa nyaman, meningkatkan engagement, dan membantu website Anda mendominasi hasil pencarian. Terapkan langkah-langkah dalam artikel ini untuk menciptakan struktur navigasi website yang menarik, fungsional, dan ramah pengguna. Dengan struktur navigasi website yang optimal, Anda tidak hanya memuaskan pengunjung tetapi juga meningkatkan potensi keberhasilan website Anda di era digital.

FAQ: Cara Menentukan Struktur Navigasi Website yang Efektif & Sederhana

Struktur navigasi website adalah kerangka atau tata letak yang membantu pengunjung menjelajahi dan mengakses konten di website. Elemen navigasi ini meliputi menu, breadcrumb, tautan internal, dan bilah pencarian.

Struktur navigasi yang baik penting karena:

  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna (UX): Memudahkan pengunjung menemukan informasi tanpa kebingungan.
  • Mendukung SEO: Membantu mesin pencari memahami dan mengindeks konten website.
  • Menyederhanakan Keputusan Pengguna: Memberikan jalur yang jelas menuju informasi penting.
  • Mengurangi Frustrasi: Membantu pengunjung tetap berada di website lebih lama.
  • Mudah Dipahami: Menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai audiens.
  • Konsisten: Elemen navigasi seragam di seluruh halaman.
  • Ramah Mobile: Dapat digunakan dengan mudah di perangkat seluler.
  • Minim Klik: Informasi penting dapat diakses dalam 2-3 klik dari beranda.
  • Hierarki (Tree Structure): Mengorganisasi halaman dengan kategori utama yang bercabang ke subkategori.
  • Linear: Menyajikan alur langkah demi langkah untuk menjelajahi konten.
  • Matriks: Membebaskan pengguna untuk menjelajahi konten berdasarkan pilihan mereka.

Langkah-langkahnya:

  • Riset Kebutuhan Pengguna: Analisis data website dan kumpulkan masukan dari pengguna.
  • Tentukan Tujuan Website: Identifikasi tujuan utama dan sekunder.
  • Buat Wireframe: Visualisasikan struktur navigasi dengan hierarki yang jelas.
  • Optimalkan Elemen Navigasi: Gunakan menu dropdown dan tautan internal secara efektif.
  • Terlalu Banyak Tingkatan: Batasi hierarki hingga maksimal 3-4 tingkat.
  • Tidak Ada Bilah Pencarian: Tambahkan bilah pencarian yang mudah ditemukan.
  • Tautan Rusak: Periksa dan perbaiki tautan yang rusak secara berkala.
  • Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana.
  • Batasi item menu utama hingga 7 atau kurang (aturan 7±2).
  • Jaga konsistensi desain di seluruh halaman.
  • Lakukan uji coba kegunaan (usability testing) untuk mengidentifikasi masalah.

 

  • Membantu mesin pencari mengindeks konten dengan lebih efisien.
  • Memperkuat tautan internal untuk meningkatkan peringkat halaman.
  • Mengurangi rasio pentalan dengan meningkatkan pengalaman pengguna.

 

  • Desain Wireframe: Gunakan alat seperti Figma atau Sketch untuk merencanakan tata letak.
  • Pemeriksa Tautan: Gunakan Google Search Console atau Screaming Frog untuk mendeteksi tautan rusak.
  • Pengujian Kegunaan: Gunakan Hotjar atau Google Optimize untuk menganalisis perilaku pengguna.

Aturan ini menyarankan manusia dapat memproses 5-9 item sekaligus. Batasi opsi menu utama hingga 7 atau kurang untuk meningkatkan kegunaan.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Head Creative

Digital Agency Indonesia

We serve many scopes of your business, this is your Digital One Stop Shopping. Among them: Website Development Services, SEO Services, Logo Creation Services, Branding, Social Media Management to Media Publications.