Expired Domain vs Deleted Domain
Apa Itu Expired Domain?
Di dunia digital, domain adalah salah satu aset penting yang dapat menentukan keberhasilan bisnis online Anda. Namun, tidak semua domain tetap aktif selamanya. Salah satu jenis domain yang sering menarik perhatian adalah expired domain. Tapi, apa sebenarnya expired domain itu, dan mengapa banyak orang mencarinya? Mari kita bahas secara detail.
Definisi Expired Domain
Expired domain adalah domain yang masa aktifnya telah berakhir karena pemiliknya tidak memperpanjang registrasi. Biasanya, domain memiliki masa aktif satu hingga sepuluh tahun, tergantung pada durasi yang dipilih saat pendaftaran. Jika pemilik domain tidak memperpanjang masa aktifnya sebelum jatuh tempo, domain tersebut akan dianggap “expired” atau kadaluarsa.
Proses Domain Menjadi Expired
Proses sebuah domain menjadi expired tidak terjadi secara instan. Berikut adalah tahapan umumnya:
- Masa Aktif Berakhir
- Ketika masa registrasi domain habis, domain masuk ke tahap expired. Namun, domain ini belum sepenuhnya dilepas dari pemiliknya.
- Grace Period (Masa Tenggang)
- Setelah expired, domain masuk ke masa tenggang, biasanya selama 30–45 hari. Pada periode ini, pemilik asli masih memiliki kesempatan untuk memperpanjang domain dengan biaya normal.
- Redemption Period (Masa Pemulihan)
- Jika domain tidak diperpanjang selama masa tenggang, domain masuk ke redemption period. Di tahap ini, pemilik masih bisa memperpanjang, tetapi dengan biaya tambahan.
- Pending Delete
- Setelah masa pemulihan berakhir, domain masuk ke status “pending delete”. Ini adalah tahap akhir sebelum domain dilepas ke publik atau dijual melalui lelang.
- Tersedia untuk Publik
- Domain yang tidak diperpanjang akhirnya kembali tersedia untuk siapa saja yang ingin mendaftarkannya.
Keuntungan Menggunakan Expired Domain
Mengapa orang berburu expired domain? Berikut beberapa keuntungannya:
- Backlink yang Sudah Ada
Expired domain sering kali memiliki jaringan backlink dari situs web lain. Ini sangat berharga untuk membangun otoritas di mata mesin pencari seperti Google. - Otoritas Domain yang Tinggi
Banyak expired domain memiliki domain authority (DA) dan page authority (PA) yang sudah terbangun. Dengan menggunakan domain ini, Anda bisa langsung mendapatkan reputasi yang baik di mesin pencari. - Potensi Traffic Langsung
Beberapa expired domain memiliki traffic residual dari pengunjung yang masih mengakses tautan lama. - Penghematan Waktu
Dibandingkan memulai dari nol dengan domain baru, expired domain memberikan keunggulan waktu karena sudah memiliki dasar yang kuat.
Risiko dan Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Expired Domain
Namun, membeli expired domain tidak tanpa risiko. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:
- Backlink Spam atau Berkualitas Rendah
Tidak semua backlink itu bagus. Beberapa expired domain mungkin memiliki riwayat backlink spam yang bisa merugikan SEO Anda. - Reputasi Buruk
Domain yang pernah digunakan untuk aktivitas ilegal atau spam dapat membawa masalah, bahkan menyebabkan penalti dari Google. - Konten Lama yang Tidak Relevan
Jika domain memiliki konten lama yang tidak sesuai dengan bisnis Anda, ini bisa membingungkan pengunjung. - Histori Domain
Gunakan tools seperti Wayback Machine untuk memeriksa riwayat domain, termasuk konten yang pernah ada di situs tersebut.
Tips Membeli Expired Domain yang Berkualitas
- Gunakan Tools Analisis
Periksa metrik seperti DA, PA, dan jumlah backlink menggunakan tools seperti Ahrefs, Moz, atau SEMrush. - Cek Reputasi Domain
Pastikan domain tidak masuk dalam daftar hitam (blacklist) atau pernah terkena penalti. - Lakukan Riset Pasar
Pastikan expired domain relevan dengan niche atau industri Anda. - Pertimbangkan Harga
Beberapa expired domain dijual melalui lelang dengan harga yang cukup tinggi. Pastikan Anda mendapatkan nilai yang sepadan.
Tingkatkan reputasi Website Anda bersama Jasa SEO Kami: Selengkapnya bisa klik disini.
Apa Itu Deleted Domain?
Di dunia digital, pemilihan nama domain adalah langkah awal yang menentukan kesuksesan online Anda. Salah satu opsi menarik yang sering diperbincangkan adalah deleted domain. Meski kurang populer dibanding expired domain, deleted domain menawarkan keunikan tersendiri. Apa sebenarnya deleted domain itu, dan bagaimana prosesnya? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Definisi Deleted Domain
Deleted domain adalah domain yang telah melewati semua tahap setelah masa aktifnya habis, seperti masa tenggang (grace period) dan masa pemulihan (redemption period), lalu dilepaskan kembali ke pasar umum. Dengan kata lain, domain ini “reset” sepenuhnya sehingga siapa pun bisa mendaftarkannya kembali seperti domain baru.
Deleted domain cocok bagi mereka yang ingin memulai dengan “lembaran baru” tanpa perlu khawatir tentang histori domain sebelumnya. Namun, ada hal penting yang perlu dipahami tentang bagaimana sebuah domain bisa berstatus deleted.
Proses Domain Menjadi Deleted
Perjalanan domain menuju status deleted cukup panjang. Berikut adalah tahapan detailnya:
- Expired Status
- Domain pertama-tama masuk ke status expired setelah masa aktifnya berakhir tanpa perpanjangan. Di tahap ini, domain masih “dimiliki” oleh pemilik asli meski tidak bisa digunakan.
- Grace Period (Masa Tenggang)
- Biasanya berlangsung selama 30–45 hari, masa tenggang memungkinkan pemilik asli untuk memperpanjang domain tanpa biaya tambahan. Domain tidak dapat dibeli oleh pihak lain di tahap ini.
- Redemption Period (Masa Pemulihan)
- Jika pemilik tidak memperpanjang domain selama masa tenggang, domain masuk ke redemption period selama 30 hari. Pemilik masih dapat memperbarui domain, tetapi dengan biaya tambahan yang signifikan.
- Pending Delete
- Setelah redemption period berakhir, domain memasuki status pending delete selama 5–7 hari. Di tahap ini, domain siap untuk dilepas sepenuhnya ke pasar.
- Deleted
- Domain kini berstatus deleted dan tersedia untuk siapa saja yang ingin mendaftarkannya kembali melalui registrar.
Manfaat Deleted Domain
Deleted domain menawarkan sejumlah manfaat unik yang dapat menarik perhatian, terutama bagi pemilik usaha kecil atau startup. Berikut adalah beberapa keuntungannya:
- Harga Lebih Murah
- Deleted domain biasanya dijual dengan harga standar, mirip dengan mendaftarkan domain baru. Tidak ada biaya tambahan seperti di lelang expired domain.
- Kesempatan Memulai dari Nol
- Domain ini seperti “kanvas kosong,” memungkinkan Anda membangun reputasi dan strategi branding dari awal tanpa terbebani histori buruk.
- Kemudahan Pendaftaran
- Tidak seperti expired domain yang sering kali harus melalui proses lelang, deleted domain dapat langsung didaftarkan melalui registrar pilihan Anda.
- Relevansi dengan Brand
- Anda memiliki fleksibilitas lebih untuk memilih domain yang sesuai dengan bisnis tanpa harus memikirkan keterkaitan dengan niche lama.
Kekurangan dan Tantangan
Meski terlihat menjanjikan, deleted domain juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan:
- Kehilangan Backlink dan Authority
- Deleted domain tidak membawa backlink atau otoritas SEO dari histori sebelumnya. Anda harus memulai dari awal untuk membangun kepercayaan di mata mesin pencari.
- Reputasi yang Tidak Terjamin
- Meskipun domain terlihat “bersih,” ada risiko domain ini pernah digunakan untuk aktivitas ilegal atau spam. Hal ini dapat memengaruhi ranking di Google.
- Bersaing dengan Pemburu Domain
- Domain dengan nama menarik atau singkat sering kali menjadi incaran pemburu domain (domain hunters). Anda perlu bergerak cepat untuk mendapatkannya.
- Butuh Strategi SEO yang Lebih Lama
- Tanpa otoritas atau traffic awal, membangun deleted domain membutuhkan waktu dan upaya lebih dalam strategi SEO.
Tips Memilih Deleted Domain
Agar deleted domain yang Anda pilih memberikan hasil maksimal, pertimbangkan tips berikut:
- Gunakan Tools Pengecekan Domain
- Tools seperti Wayback Machine dapat membantu Anda mengecek histori domain, sementara Ahrefs atau Moz dapat memastikan domain bebas dari spam.
- Cari Nama Domain yang Relevan
- Pilih nama domain yang relevan dengan bisnis Anda untuk mempercepat branding dan pengakuan.
- Pastikan Domain Tidak Masuk Blacklist
- Gunakan tools seperti MXToolbox untuk memastikan domain tidak terdaftar di blacklist atau DNS buruk.
Baca Juga: