fbpx

Perbedaan Marketplace dan E-commerce: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Perbedaan Marketplace dan E-commerce_ Mana yang Lebih Menguntungkan_
Perbedaan Marketplace dan E-commerce: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Di era digital ini, bisnis online berkembang pesat. Hampir semua orang kini bisa menjual produk atau jasa hanya dengan beberapa klik. Namun, sebelum memulai, ada satu pertanyaan mendasar yang sering muncul: Lebih baik berjualan di marketplace atau membangun e-commerce sendiri?

Banyak pebisnis pemula menganggap marketplace dan e-commerce adalah hal yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan fundamental yang bisa berdampak besar pada strategi bisnis Anda.

Jika Anda ingin memahami perbedaan marketplace dan e-commerce, serta menentukan mana yang lebih menguntungkan, artikel ini akan membantu Anda menemukan jawabannya.

Mengapa Penting Memahami Perbedaan Marketplace dan E-commerce?

Sebelum Anda terjun ke bisnis online, penting untuk memahami cara kerja masing-masing model bisnis ini. Berikut beberapa alasan mengapa Anda harus mengetahui perbedaannya:

  • Strategi Bisnis yang Lebih Tepat – Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Mengetahui mana yang cocok dengan produk dan target pasar Anda bisa menghindarkan Anda dari kesalahan besar.
  • Efisiensi Pengelolaan dan Biaya – Marketplace dan e-commerce memiliki sistem operasional dan struktur biaya yang berbeda. Salah memilih platform bisa menghambat pertumbuhan bisnis Anda.
  • Kontrol dan Branding – Bagi Anda yang ingin membangun brand sendiri, memahami perbedaan marketplace dan e-commerce sangat penting agar tidak salah langkah.

Apa Itu Marketplace dan E-commerce?

Dalam dunia bisnis online, perbedaan marketplace dan e-commerce sering kali membingungkan banyak orang. Keduanya memang sama-sama digunakan untuk jual beli secara digital, tetapi memiliki konsep yang sangat berbeda.

Mari kita kupas satu per satu agar Anda dapat memahami mana yang paling cocok untuk bisnis Anda.

1. Marketplace: Platform Jual Beli dengan Banyak Penjual

Marketplace adalah platform digital yang menghubungkan banyak penjual dengan pembeli dalam satu tempat. Di marketplace, seorang pemilik bisnis bisa menjual produknya bersama ribuan atau bahkan jutaan penjual lain di dalam satu sistem yang dikelola oleh pihak ketiga.

Contoh Marketplace Populer di Indonesia:

  • Shopee – Platform yang menawarkan berbagai kategori produk, mulai dari fashion, elektronik, hingga kebutuhan sehari-hari.
  • Tokopedia – Marketplace berbasis C2C dan B2C yang memungkinkan individu dan bisnis kecil untuk berjualan dengan mudah.
  • Bukalapak – Salah satu marketplace terbesar di Indonesia yang mendukung penjual dari berbagai sektor usaha.

Cara Kerja Marketplace:

  • Pendaftaran Mudah – Anda hanya perlu membuat akun dan mengunggah produk untuk mulai berjualan.
  • Sistem Transaksi Terpusat – Marketplace menangani sistem pembayaran, verifikasi transaksi, dan bahkan pengiriman barang dalam beberapa kasus.
  • Persaingan Tinggi – Karena banyaknya penjual di satu platform, Anda harus bersaing dalam harga dan strategi pemasaran untuk menarik pembeli.
  • Komisi dan Biaya Iklan – Sebagian besar marketplace menerapkan komisi pada setiap transaksi dan menawarkan fitur iklan berbayar untuk meningkatkan visibilitas produk Anda.

Marketplace cocok bagi Anda yang ingin mulai berjualan dengan cepat tanpa perlu membangun website sendiri, tetapi tetap harus siap menghadapi persaingan yang ketat.

2. E-commerce: Website Jualan dengan Kontrol Penuh

E-commerce adalah model bisnis digital di mana sebuah perusahaan atau individu menjual produknya langsung ke pelanggan melalui website milik sendiri. Tidak seperti marketplace yang merupakan platform pihak ketiga, e-commerce sepenuhnya dikendalikan oleh pemiliknya.

Contoh E-commerce Populer:

  • Zalora – Situs e-commerce khusus fashion yang mengelola produknya sendiri maupun dari brand lain.
  • IKEA Indonesia – Platform belanja online resmi dari IKEA yang menjual produk furnitur dan perlengkapan rumah tangga.
  • Website Bisnis Mandiri – Seperti toko online milik UMKM atau brand tertentu yang menggunakan platform seperti WooCommerce, Shopify, atau Magento.

Cara Kerja E-commerce:

  • Membangun Brand Sendiri – Dengan memiliki website e-commerce, Anda bisa membentuk identitas brand yang unik dan eksklusif.
  • Kontrol Penuh atas Produk dan Harga – Anda bisa menentukan sendiri harga, strategi pemasaran, serta pengalaman pelanggan.
  • Biaya Lebih Besar di Awal – Membangun e-commerce membutuhkan investasi lebih besar untuk pengembangan website, hosting, dan promosi.
  • Pemasaran Mandiri – Berbeda dengan marketplace yang sudah memiliki traffic tinggi, pemilik e-commerce harus menarik pelanggan sendiri melalui SEO, iklan digital, atau media sosial.

E-commerce adalah pilihan yang lebih baik untuk bisnis jangka panjang dan bagi mereka yang ingin menghindari ketergantungan pada marketplace.

3. Perbandingan Dasar Marketplace vs E-commerce

Aspek Marketplace E-commerce
Kepemilikan Platform pihak ketiga yang menampung banyak penjual. Website milik sendiri, dikelola oleh pemilik bisnis.
Persaingan Tinggi, karena ada banyak penjual dalam satu platform. Lebih rendah, karena pelanggan hanya bisa membeli dari toko Anda.
Biaya Awal Rendah, cukup daftar dan unggah produk. Tinggi, membutuhkan investasi untuk website dan pemasaran.
Kontrol Bisnis Terbatas, harus mengikuti aturan platform. Penuh, bisa menentukan strategi, branding, dan promosi sendiri.
Traffic & Promosi Marketplace sudah memiliki banyak pengunjung. Harus menarik pelanggan sendiri melalui SEO dan iklan.
Keuntungan Jangka Panjang Terbatas karena ada biaya komisi dan persaingan harga. Lebih besar jika sukses, karena tidak ada komisi per transaksi.

Perbedaan Utama Marketplace dan E-commerce

Setelah memahami definisi masing-masing, kini saatnya membahas perbedaan marketplace dan e-commerce secara lebih mendalam. Memilih platform yang tepat bukan hanya soal di mana Anda ingin menjual, tetapi juga bagaimana Anda ingin menjalankan bisnis dalam jangka panjang.

Berikut adalah perbedaan utama antara marketplace dan e-commerce yang harus Anda ketahui sebelum memulai bisnis online.

1. Kepemilikan dan Pengelolaan Produk

Marketplace

  • Marketplace adalah platform yang menampung banyak penjual dalam satu tempat.
  • Pemilik marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau Bukalapak hanya menyediakan infrastruktur, sedangkan produk yang dijual berasal dari berbagai merchant atau toko online.
  • Sebagai penjual di marketplace, Anda tidak memiliki kendali penuh atas sistem platform, seperti aturan jual beli, metode pembayaran, atau kebijakan pengiriman.

E-commerce

  • E-commerce biasanya dikelola oleh satu entitas atau brand tunggal.
  • Website e-commerce seperti Zalora, IKEA, atau toko online berbasis WooCommerce dan Shopify hanya menjual produk dari satu pemilik bisnis atau brand tertentu.
  • Dengan memiliki e-commerce sendiri, Anda memiliki kontrol penuh atas semua aspek bisnis, mulai dari produk, harga, hingga strategi pemasaran.

2. Biaya dan Komisi

Marketplace

  • Pendaftaran biasanya gratis atau biaya awal sangat rendah.
  • Namun, marketplace mengenakan komisi dari setiap transaksi (bisa berkisar antara 2% hingga 10% atau lebih, tergantung platform).
  • Ada biaya tambahan seperti biaya layanan, biaya iklan, dan biaya logistik (jika menggunakan layanan pengiriman pihak marketplace).
  • Meskipun terlihat lebih murah di awal, dalam jangka panjang, biaya komisi dan iklan di marketplace bisa memangkas profit Anda.

E-commerce

  • Membuat e-commerce membutuhkan investasi awal yang lebih besar karena harus membangun website sendiri.
  • Biaya yang harus disiapkan termasuk hosting, domain, desain website, dan pengelolaan sistem pembayaran.
  • Tidak ada komisi transaksi, sehingga keuntungan dari setiap penjualan menjadi lebih maksimal.
  • Memerlukan strategi pemasaran sendiri, seperti SEO, iklan berbayar (Google Ads, Facebook Ads), atau pemasaran organik melalui media sosial.

3. Jangkauan dan Audiens

Marketplace

  • Marketplace memiliki lalu lintas tinggi karena jutaan orang sudah terbiasa belanja di platform seperti Shopee dan Tokopedia.
  • Keuntungan besar dari marketplace adalah Anda bisa langsung menjangkau calon pembeli tanpa perlu melakukan pemasaran besar-besaran.
  • Namun, karena ada ribuan pesaing dalam satu kategori produk, persaingan harga sangat ketat, sehingga banyak penjual harus memberikan diskon besar untuk menarik pelanggan.

E-commerce

  • E-commerce mungkin tidak memiliki lalu lintas yang tinggi secara instan, tetapi dapat membangun hubungan pelanggan yang lebih kuat dalam jangka panjang.
  • Dengan strategi pemasaran digital yang baik, seperti SEO, email marketing, dan media sosial, pemilik e-commerce bisa mengembangkan basis pelanggan loyal.
  • E-commerce lebih mengutamakan brand engagement, di mana pelanggan lebih percaya dengan toko yang memiliki identitas dan layanan pelanggan yang lebih personal.

4. Kontrol Terhadap Pengalaman Pengguna

Marketplace

  • Marketplace memiliki aturan dan kebijakan yang harus diikuti oleh semua penjual.
  • Tampilan toko dan sistem transaksi sudah diatur oleh platform, sehingga tidak banyak yang bisa dimodifikasi.
  • Pelanggan lebih loyal kepada marketplace dibandingkan brand Anda, karena mereka sering berpindah-pindah toko yang menawarkan harga terbaik.
  • Jika marketplace mengubah aturan, misalnya menaikkan komisi atau membatasi fitur tertentu, penjual harus menyesuaikan diri atau kehilangan peluang bisnis.

E-commerce

  • Dengan e-commerce, Anda memiliki kendali penuh atas tampilan website, sistem pembayaran, hingga layanan pelanggan.
  • Bisa menciptakan pengalaman unik yang berbeda dari pesaing, seperti penawaran eksklusif, desain menarik, hingga program loyalitas pelanggan.
  • Data pelanggan sepenuhnya menjadi milik Anda, sehingga bisa digunakan untuk retargeting, email marketing, dan strategi pemasaran jangka panjang.
  • Kepercayaan pelanggan lebih tinggi, karena transaksi dilakukan langsung dengan brand Anda, bukan pihak ketiga.

Baca Juga: Tips Ampuh Tingkatkan Engagement Instagram Anda

Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Platform

Setelah memahami perbedaan marketplace dan e-commerce, langkah selanjutnya adalah menimbang kelebihan dan kekurangan masing-masing platform.

Baik marketplace maupun e-commerce memiliki keunggulan yang bisa dimanfaatkan, tetapi juga memiliki keterbatasan yang perlu diperhitungkan sebelum memilih strategi bisnis yang tepat.

1. Kelebihan dan Kekurangan Marketplace

Marketplace menjadi pilihan banyak pebisnis karena kemudahannya dalam memulai bisnis online. Namun, di balik keunggulannya, ada beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan.

Kelebihan Marketplace

  1. Mudah Memulai
    • Tidak perlu membuat website sendiri atau mengurus teknis lainnya.
    • Cukup daftar, unggah produk, dan Anda bisa langsung mulai berjualan.
  2. Audiens yang Sudah Besar
    • Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak sudah memiliki jutaan pengunjung setiap hari.
    • Anda tidak perlu memikirkan cara mendatangkan traffic seperti di e-commerce.
  3. Lebih Murah di Awal
    • Tidak ada biaya pembuatan website atau pengelolaan sistem pembayaran.
    • Modal awal bisa difokuskan pada stok produk dan iklan dalam marketplace.
  4. Sistem Pembayaran dan Pengiriman yang Terintegrasi
    • Marketplace menyediakan sistem pembayaran yang aman dan sudah dipercaya pelanggan.
    • Banyak marketplace menawarkan fitur logistik yang memudahkan proses pengiriman.

Kekurangan Marketplace

  1. Kurangnya Kontrol atas Bisnis
    • Anda harus mengikuti aturan marketplace, termasuk struktur harga, kebijakan diskon, dan sistem komisi.
    • Jika marketplace mengubah kebijakan, Anda harus menyesuaikan diri atau berisiko kehilangan penjualan.
  2. Persaingan Ketat dan Perang Harga
    • Ribuan penjual lain menjual produk serupa dengan harga bersaing.
    • Anda harus bersaing dengan diskon besar-besaran dan strategi harga murah untuk menarik pelanggan.
  3. Komisi Penjualan dan Biaya Iklan
    • Setiap transaksi dikenakan komisi oleh marketplace, yang bisa mengurangi profit.
    • Untuk meningkatkan visibilitas produk, Anda harus beriklan dalam marketplace, yang bisa menambah biaya operasional.

2. Kelebihan dan Kekurangan E-commerce

Jika Anda ingin memiliki kendali penuh atas bisnis online, e-commerce adalah pilihan yang tepat. Namun, e-commerce juga memiliki tantangan yang perlu diperhitungkan.

Kelebihan E-commerce

  1. Kontrol Penuh atas Bisnis
    • Anda bisa menentukan harga sendiri, membuat promo sesuai strategi, dan mengontrol pengalaman pelanggan secara penuh.
    • Tidak perlu mengikuti aturan pihak ketiga seperti di marketplace.
  2. Membangun Hubungan Pelanggan yang Lebih Baik
    • Dengan memiliki website sendiri, Anda bisa mengumpulkan data pelanggan, melakukan retargeting, dan membangun loyalitas pelanggan melalui email marketing atau program membership.
    • Pelanggan tidak hanya membeli karena harga murah, tetapi karena percaya pada brand Anda.
  3. Keuntungan Maksimal tanpa Komisi
    • Tidak ada potongan komisi dari marketplace, sehingga keuntungan dari setiap transaksi bisa lebih besar.
    • Anda hanya perlu mengeluarkan biaya untuk hosting, domain, dan pemasaran, yang bisa lebih efisien dalam jangka panjang.
  4. Branding yang Kuat
    • Dengan e-commerce, Anda bisa membangun brand eksklusif yang tidak bercampur dengan ribuan pesaing dalam satu platform.
    • Anda bisa menggunakan desain, logo, dan fitur personalisasi yang menciptakan pengalaman unik bagi pelanggan.

Kekurangan E-commerce

  1. Investasi Awal yang Lebih Besar
    • Membuat website e-commerce membutuhkan biaya untuk hosting, domain, dan pengembangan website.
    • Anda juga perlu membangun sistem pembayaran sendiri agar pelanggan bisa bertransaksi dengan mudah.
  2. Perlu Strategi Marketing Sendiri
    • Berbeda dengan marketplace yang sudah memiliki traffic tinggi, e-commerce harus menarik pelanggan sendiri melalui SEO, iklan digital, atau pemasaran media sosial.
    • Tanpa strategi marketing yang baik, e-commerce bisa sepi pengunjung dan sulit berkembang.
  3. Pengelolaan yang Lebih Kompleks
    • Pemilik e-commerce harus mengurus banyak aspek teknis seperti maintenance website, pengamanan data pelanggan, dan integrasi sistem pembayaran.
    • Jika terjadi kendala teknis, Anda harus menyelesaikannya sendiri atau menyewa tenaga ahli.

Manfaatkan Juga Layanan Kami: Jasa SEO

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Setelah memahami perbedaan marketplace dan e-commerce, muncul pertanyaan besar: Mana yang lebih menguntungkan?

Jawabannya tergantung pada situasi bisnis Anda. Setiap model memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, dan pilihan terbaik bergantung pada skala bisnis, tujuan jangka panjang, dan strategi yang Anda terapkan.

Berikut adalah evaluasi mendalam untuk membantu Anda menentukan platform yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

1. Evaluasi Situasi Bisnis yang Cocok untuk Masing-masing Platform

Marketplace Cocok Untuk:
Bisnis Baru atau Pemula

  • Jika Anda baru mulai berjualan dan belum memiliki modal besar, marketplace bisa menjadi pilihan ideal.
  • Anda tidak perlu memikirkan infrastruktur digital dan bisa langsung fokus menjual produk.

Bisnis yang Mengincar Pasar Massal

  • Jika produk Anda termasuk dalam kategori produk cepat laku (misalnya fashion, elektronik, atau kebutuhan sehari-hari), marketplace menawarkan akses ke jutaan calon pelanggan.

Pebisnis yang Tidak Mau Repot dengan Pengelolaan Website

  • Jika Anda ingin fokus hanya pada jualan tanpa harus mengelola website, sistem pembayaran, atau infrastruktur teknis, marketplace lebih praktis.

E-commerce Cocok Untuk:
Bisnis yang Ingin Membangun Brand Sendiri

  • Jika Anda ingin memiliki kontrol penuh atas pengalaman pelanggan, harga, serta tampilan toko online, e-commerce adalah pilihan terbaik.
  • Brand besar seperti Zalora dan IKEA menggunakan model e-commerce untuk membangun identitas dan eksklusivitas mereka.

Bisnis dengan Model Jangka Panjang

  • Jika tujuan Anda adalah bisnis jangka panjang dengan margin keuntungan lebih besar, e-commerce lebih menguntungkan karena tidak ada komisi transaksi seperti di marketplace.
  • Anda bisa menggunakan strategi SEO dan digital marketing untuk menarik pelanggan setia.

Produk atau Jasa yang Bersifat Premium atau Eksklusif

  • Jika Anda menjual produk custom, handmade, atau produk yang memiliki nilai eksklusif, e-commerce memungkinkan Anda untuk mengontrol harga tanpa perang harga dengan kompetitor seperti di marketplace.

2. Pertimbangan Skala Bisnis, Tujuan Jangka Panjang, dan Model Bisnis

Dalam memilih antara marketplace dan e-commerce, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor utama berikut:

Skala Bisnis

  • Bisnis kecil atau individu lebih cocok memulai di marketplace karena biayanya lebih rendah dan akses pasarnya lebih luas.
  • Bisnis skala menengah hingga besar lebih cocok menggunakan e-commerce agar bisa lebih mandiri dan memiliki profit yang lebih besar.

Tujuan Jangka Panjang

  • Jika tujuan Anda hanya menjual produk tanpa membangun brand, marketplace adalah opsi yang lebih cepat dan mudah.
  • Jika Anda ingin memiliki bisnis yang berkembang dengan pelanggan setia, e-commerce memberikan fleksibilitas lebih besar.

Strategi Marketing

  • Marketplace sudah memiliki traffic tinggi, tetapi Anda harus bersaing dengan banyak penjual.
  • E-commerce membutuhkan strategi pemasaran mandiri seperti SEO, media sosial, dan iklan digital agar berhasil.

Keuntungan Jangka Panjang

  • Marketplace mengenakan komisi dari setiap transaksi, yang bisa mengurangi margin keuntungan dalam jangka panjang.
  • E-commerce mungkin memerlukan biaya awal lebih besar, tetapi keuntungannya lebih tinggi karena Anda tidak membayar komisi kepada pihak ketiga.

3. Tips Memilih Platform yang Sesuai dengan Kebutuhan Bisnis Anda

Jika Anda masih ragu dalam memilih antara marketplace dan e-commerce, berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa membantu Anda membuat keputusan:

Gunakan Marketplace jika:

  •  Anda ingin segera mulai berjualan dengan modal kecil.
  •  Anda tidak ingin mengelola website atau sistem pembayaran sendiri.
  •  Produk yang Anda jual memiliki persaingan tinggi dan membutuhkan volume penjualan yang besar.
  •  Anda siap menghadapi perang harga dan komisi transaksi dari platform.

Gunakan E-commerce jika:

  •  Anda ingin membangun brand yang lebih eksklusif dan memiliki kontrol penuh atas bisnis.
  •  Anda ingin menghindari biaya komisi dan mengoptimalkan profit jangka panjang.
  •  Anda siap mengelola strategi pemasaran sendiri dan membangun traffic melalui SEO, iklan, atau media sosial.
  •  Anda ingin memiliki database pelanggan sendiri untuk meningkatkan loyalitas dan retargeting.

Solusi Hybrid: Menggunakan Keduanya
Beberapa bisnis menggunakan kombinasi marketplace dan e-commerce untuk mendapatkan hasil terbaik.

Misalnya:

  • Gunakan marketplace untuk menjangkau pelanggan baru dan menguji produk.
  • Bangun e-commerce untuk menarik pelanggan loyal dan meningkatkan branding.

Dengan strategi hybrid, Anda bisa mengoptimalkan keuntungan dari kedua platform dan mendapatkan hasil terbaik untuk bisnis Anda.

Kesimpulan: Marketplace vs E-commerce

Setelah memahami perbedaan marketplace dan e-commerce, kini Anda tahu bahwa tidak ada jawaban mutlak yang benar atau salah dalam memilih platform bisnis online. Semuanya tergantung pada kebutuhan, tujuan, dan strategi bisnis Anda.

Marketplace adalah pilihan terbaik jika:

  •  Anda ingin memulai bisnis dengan cepat tanpa modal besar.
  •  Anda ingin menjangkau audiens yang luas tanpa perlu membangun traffic sendiri.
  •  Anda tidak ingin repot mengurus website, sistem pembayaran, dan pengiriman sendiri.
  •  Anda siap menghadapi persaingan ketat dan perang harga.

E-commerce lebih menguntungkan jika:

  •  Anda ingin memiliki kontrol penuh atas bisnis dan branding.
  •  Anda ingin meningkatkan keuntungan jangka panjang tanpa terkena komisi marketplace.
  •  Anda ingin membangun hubungan pelanggan yang lebih kuat dan loyal.
  •  Anda siap berinvestasi dalam pemasaran digital, SEO, dan pengelolaan website sendiri.

Kombinasi Marketplace dan E-commerce: Strategi Hybrid yang Ideal
Banyak bisnis sukses yang menggunakan keduanya secara bersamaan untuk mendapatkan manfaat terbaik.

  • Gunakan marketplace sebagai pintu masuk untuk mendapatkan pelanggan awal.
  • Bangun e-commerce sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan branding dan keuntungan lebih besar.

FAQ: Perbedaan Marketplace dan E-commerce: Mana yang Lebih Menguntungkan?

The most popular social media platforms this year include Facebook, Instagram, TikTok, Twitter (X), and LinkedIn.

These platforms are popular due to their large user base, interactive features, and various opportunities for communication, entertainment, and business.

    • Facebook: Great for communities, discussion groups, and business marketing.
    • Instagram: Focuses on visual content like photos, videos, and Stories.
    • TikTok: Provides creative and viral short video content.
    • Twitter (X): Used for news, opinions, and real-time discussions.
    • LinkedIn: A professional platform for networking and career opportunities.
  • Facebook & Instagram: Ideal for paid ads and brand awareness.
  • TikTok: Great for viral short-form video marketing.
  • LinkedIn: Best for B2B marketing and professional branding.
  • Twitter (X): Useful for real-time marketing and audience engagement.
  • Post content consistently.
    • Use relevant hashtags.
    • Engage with the audience through comments and messages.
    • Utilize features like Instagram Stories, Reels, or TikTok Trends.

Yes, some emerging trends include AI-generated content, live shopping, influencer marketing, and the rise of short-form video content.

 

Facebook Groups and Reddit are excellent choices for building an active and engaged community.

Absolutely. Social media remains one of the most effective marketing strategies for increasing brand awareness, reaching new customers, and boosting sales.

Choose a platform based on your target audience, the type of content you want to create, and your business goals. For example, Instagram and TikTok are great for visual content, while LinkedIn is better for B2B marketing.

  1. Some ways to make money from social media include:
  • Becoming an influencer and collaborating with brands.
  • Using monetization features like YouTube AdSense, TikTok Creator Fund.
  • Selling products or services through Instagram Shop, Facebook Marketplace.
  • Offering paid services like online courses or webinars.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Head Creative

Digital Agency Indonesia

We serve many scopes of your business, this is your Digital One Stop Shopping. Among them: Website Development Services, SEO Services, Logo Creation Services, Branding, Social Media Management to Media Publications.